Profile
"Sejarah Berdirinya Galeri Nasional Indonesia"
Berdirinya Galeri Nasional Indonesia ( GNI ) merupakan salah
satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan
Nasional yang telah dirintis sejak tahun 60-an.
Sambil menunggu realisasi Wisma Seni Nasional, Prof. Dr. Fuad
Hasan ( waktu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ) memprakarsai
renovasi gedung utama tersebut menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud,
sebagai sarana aktivitas dan apresiasi seni rupa yang diresmikan pada tahun
1987.
Melalui prakarsa Ibu Prof. Edi Sedyawati ( waktu itu sebagai
Direktur Jendral Kebudayaan ) diperjuangkan secara intensif pendirian Galeri
Nasional Indonesia tahun 1995. Akhirnya pada tahun 1998 telah di setujui
melalui surat persetujuan Menko Pegawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara No. 34 / MK.WASPAN / 1998. Selanjutnya ditetapkan
melalui Kepmendikbud No.099a/0/1988 dan diresmikan operasionalnya pada tanggal
8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bpk. Yuwono Sudharsono.
Struktur awal organisasi GNI ( Kepmendikbud No. No.099a/0/1988 )
mengalami beberapa kali perubahan , terakhir ketika GNI berada dibawah
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, maka SK GNI dirubah menjadi Kepmendikbud
Nomor PM.41/OOT.001/MKP-2006.
Organisasi tata kerja Galeri Nasional Indonesiasaat ini
berdasarkan Permendibud Nomor 72 Tahun 2012 merupakan unit pelaksanan teknis
dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan.
Koleksi Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional indonesia menyimpan,menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan,sketsa ,grafis,patung,keramik,fotografi,seni kriya dan seni instalasi.saat ini Galeri Nasional indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara,antara lain;Raden Saleh,Hendra Gunawan,Affandi,S. Sudjojono,Basoeki Abdullah,Barli Sasmitawi Nata,Trubus ,Popo Iskandar,Ahmad Sadali,Nashar,Soedarsono,Sunaryo,Amrus Natalsya,Hardi,Heri Dono,Dede Eri Supria,Ivan Sagita,FX. Harsono,Lucia Hartini,Irlantine Karnaya,Hendrawan Kanaryo,Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta,Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Selain itu terdapat karya seniman dari sudan , India, Peru, Cuba, Vietnam,Myanmar dan lain-lain.
Galeri Nasional indonesia menyimpan,menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan,sketsa ,grafis,patung,keramik,fotografi,seni kriya dan seni instalasi.saat ini Galeri Nasional indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara,antara lain;Raden Saleh,Hendra Gunawan,Affandi,S. Sudjojono,Basoeki Abdullah,Barli Sasmitawi Nata,Trubus ,Popo Iskandar,Ahmad Sadali,Nashar,Soedarsono,Sunaryo,Amrus Natalsya,Hardi,Heri Dono,Dede Eri Supria,Ivan Sagita,FX. Harsono,Lucia Hartini,Irlantine Karnaya,Hendrawan Kanaryo,Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta,Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Selain itu terdapat karya seniman dari sudan , India, Peru, Cuba, Vietnam,Myanmar dan lain-lain.
Aktifitas Galeri Nasional Indonesia
Ruang lingkup kegiatan Galeri Nasional yaitu,melaksanakan pameran (permanen, temporer, keliling), melaksanakan preservasi (konservasi, restorasi), akuisisi dan dokumentasi , seminar, diskusi, workshop, performance art, pemutaran film / video ( screening) , festival, lomba, dan lain-lain yang berkenan dengan peningkatan pemahaman, keterampilan dan apresiasi seni rupa. Galeri Nasional Indonesia juga memberikan pelayanan riset koleksi dan pemanduan ( guilding ) untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Ruang lingkup kegiatan Galeri Nasional yaitu,melaksanakan pameran (permanen, temporer, keliling), melaksanakan preservasi (konservasi, restorasi), akuisisi dan dokumentasi , seminar, diskusi, workshop, performance art, pemutaran film / video ( screening) , festival, lomba, dan lain-lain yang berkenan dengan peningkatan pemahaman, keterampilan dan apresiasi seni rupa. Galeri Nasional Indonesia juga memberikan pelayanan riset koleksi dan pemanduan ( guilding ) untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
Sejarah Berdirinya Galeri Nasional Indonesia
Berdirinya Galeri Nasional Indonesia ( GNI ) merupakan salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional yang telah dirintis sejak tahun 60-an.
Berdirinya Galeri Nasional Indonesia ( GNI ) merupakan salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional yang telah dirintis sejak tahun 60-an.
Sambil menunggu realisasi Wisma Seni Nasional, Prof. Dr. Fuad
Hasan ( waktu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ) memprakarsai
renovasi gedung utama tersebut menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud,
sebagai sarana aktivitas dan apresiasi seni rupa yang diresmikan pada tahun
1987.
Melalui prakarsa Ibu Prof. Edi Sedyawati ( waktu itu sebagai
Direktur Jendral Kebudayaan ) diperjuangkan secara intensif pendirian Galeri
Nasional Indonesia tahun 1995. Akhirnya pada tahun 1998 telah di setujui
melalui surat persetujuan Menko Pegawasan Pembangunan dan Pendayagunaan
Aparatur Negara No. 34 / MK.WASPAN / 1998. Selanjutnya ditetapkan
melalui Kepmendikbud No.099a/0/1988 dan diresmikan operasionalnya pada tanggal
8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bpk. Yuwono Sudharsono.
Struktur awal organisasi GNI ( Kepmendikbud No. No.099a/0/1988 )
mengalami beberapa kali perubahan , terakhir ketika GNI berada dibawah
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, maka SK GNI dirubah menjadi Kepmendikbud
Nomor PM.41/OOT.001/MKP-2006.
Organisasi tata kerja Galeri Nasional Indonesiasaat ini
berdasarkan Permendibud Nomor 72 Tahun 2012 merupakan unit pelaksanan teknis
dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan.
Koleksi Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional indonesia menyimpan,menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan,sketsa ,grafis,patung,keramik,fotografi,seni kriya dan seni instalasi.saat ini Galeri Nasional indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara,antara lain;Raden Saleh,Hendra Gunawan,Affandi,S. Sudjojono,Basoeki Abdullah,Barli Sasmitawi Nata,Trubus ,Popo Iskandar,Ahmad Sadali,Nashar,Soedarsono,Sunaryo,Amrus Natalsya,Hardi,Heri Dono,Dede Eri Supria,Ivan Sagita,FX. Harsono,Lucia Hartini,Irlantine Karnaya,Hendrawan Kanaryo,Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta,Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Selain itu terdapat karya seniman dari sudan , India, Peru, Cuba, Vietnam,Myanmar dan lain-lain.
Galeri Nasional indonesia menyimpan,menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan,sketsa ,grafis,patung,keramik,fotografi,seni kriya dan seni instalasi.saat ini Galeri Nasional indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara,antara lain;Raden Saleh,Hendra Gunawan,Affandi,S. Sudjojono,Basoeki Abdullah,Barli Sasmitawi Nata,Trubus ,Popo Iskandar,Ahmad Sadali,Nashar,Soedarsono,Sunaryo,Amrus Natalsya,Hardi,Heri Dono,Dede Eri Supria,Ivan Sagita,FX. Harsono,Lucia Hartini,Irlantine Karnaya,Hendrawan Kanaryo,Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta,Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Selain itu terdapat karya seniman dari sudan , India, Peru, Cuba, Vietnam,Myanmar dan lain-lain.
Aktifitas Galeri Nasional Indonesia
Ruang lingkup kegiatan Galeri Nasional yaitu,melaksanakan pameran
(permanen, temporer, keliling), melaksanakan preservasi (konservasi,
restorasi), akuisisi dan dokumentasi , seminar, diskusi, workshop, performance
art, pemutaran film / video ( screening) , festival, lomba, dan lain-lain yang
berkenan dengan peningkatan pemahaman, keterampilan dan apresiasi seni
rupa. Galeri Nasional Indonesia juga memberikan pelayanan riset koleksi
dan pemanduan ( guilding ) untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
VISI DAN MISI
Visi
Terwujudnya pelestarian
karya seni rupa untuk menumbuhkan masyarakat Indonesia yang kreatif, apresiatif
dan mencintai khasanah budaya bangsa.
Misi
- Melaksanakan pengumpulan, kajian,
dokumentasi, pemeliharaan dan pengamanan karya seni rupa, khususnya yang
menjadi koleksi negara.
- Meningkatkan aktivasi pameran dan
publikasi lainnya di bidang seni rupa dalam lingkup nasional dan
internasional.
- Meningkatkan kreativitas dan
appresiasi terhadap karya seni rupa di kalangan perupa, pelajar,
mahasiswa, dan masyarakat umum.
- Meningkatkan perluasan komunitas
dan jaringan kerjasama / kemitraan di bidang seni rupa.
- Meningkatkan layanan edukasi dibidang karya seni rupa serta mengembangkan sumber daya manusia dan sarana-prasarana Galeri Nasional Indonesia.
SEJARAH GEDUNG
Gedung yang terletak di Konengsplein Cost no. 4 ini, yang
sekarang disebut dengan jalanMedan Merdeka Timur No.14 Jakarta Pusat.
Pada tahun 1817, G.C van Rijk membangun sebuah Indische Woonhuis di atas
kavling ini dengan material yang diambil bekas Kasteel Batavia. Pada
tahun 1900 gedung ini merupakan bagian dari Gedung Pendidikan yang didirikan
oleh Yayasan Kristen Carpentier Alting Stitching ( CAS ) yang bernaung di
bawah Ordo Van Vrijmetselaren atas prakarsa pendeta Ds. Albertus Samuel
Carpentier Alting ( 1837-1935). Gedung yang berarsitektur kolonial
Belanda ini dipergunakan untuk Asrama Khusus bagi wanita, sebagai usaha
pendidikan yang pertama di Hindia Belanda.
Pada tahun 1955, pemerintahan Republik Indonesia melarang
kegiatan pemerintah dan masyarakat Belanda. Bangunan dan pengelolaan usaha
pendidikan tersebut kemudian dialihkan kepada Yayasan Raden Saleh yang masih
penerus CAS dan tetap dibawah gerakan Vijmetselaren Lorge. Berdasarkan
keputusan yang dikeluarkan penguasaan tertinggi No.5 tahun 1962 yang ditanda
tangani oleh Presiden Soekarno, gerakan Vijmetselaren Lorge dilarang dan
Yayasan Raden Saleh dibubarkan. Sekolah-sekolah beserta segala
peralatannya diambil alih oleh pemerintahan Republik Indonesia dan diserahkan
kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
ORGANISASI
KURATOR
Jabatan dan peranan
kurator pada sebuah institusi museum/ galeri memegang peranan penting dan
strategis. Idealnya kurator ditangani oleh staf ahli di GNI itu sendiri sebagai
jabatan fungsional, akan tetapi karena predikat kurator itu sendiri memerlukan
persyaratan-persyaratan tertentu, sementara SDM yang tersedia belum memadai,
maka selama ini GNI mengangkat Kurator dari kalangan pengamat dan akademisi
seni rupa. Mereka diangkat oleh Dewan Penasehat dengan masa kerja 3 tahunan
secara periodik dan dapat diperpanjang apabila Dewan menghendaki.
Adapun tugas dan
tanggungjawab yang diemban adalah membantu menjaga kualitas dan profesionalitas
dalam pelaksanaan program kegitan. Secara umum Tim Kurator memiliki tugas,
antara lain:
- Mengamati dan menganalisis
perkembangan seni rupa Indonesia dan seni rupa International.
- Mempertimbangkan dan menseleksi
karya dan kegiatan pameran di GNI
- Membantu mempertimbangkan tata
pameran tetap, sistem pendokumentasian dan kebijakan pengelolaann koleksi
- Melakukan kerjasama, bimbingan,
edukasi, dan apresiasi seni rupa melalui kegiatan-kegiatan galeri.
Tim Kurator Galeri
Nasional Indonesia
Kuss Indarto
Suwarno Wisetrotomo
Citra Smara Dewi
Asikin Hasan
RIzki A. Zaelani
Pameran yang
diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia terdiri dari: Pameran Tetap, Pameran Temporter dan Pameran Keliling. Gedung pameran yang
tersedia, terdapat 4 (empat) gedung, yaitu: Gedung A (1.350 M²), Gedung B
(2.800 M²), Gedung C (750 M²) dan Gedung D (600 M²). Masing-masing gedung/ruang
dikhususkan untuk memajang karya seni rupa modern dan kontemporer, seperti;
Lukisan, patung, kria, grafis, fotografi, instalasi, seni media baru, dan
lain-lain.
Terdapat Pameran penting yang pernah digelar di Galeri Nasional Indonesia antara lain: CP Open Biennale, Pameran Seni Rupa Nusantara, Asean New Media Arts Exhibition, OK Video, Jakarta Biennale, Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: MANIFESTO, Indonesia Art Award Exhibition; Pameran Karya Anak2 Berprestasi; Pameran “The Jakarta International Photo Summit, dll serta pameran lain yang menampilkan karya seniman Indonesia dan mancanegara.
Terdapat Pameran penting yang pernah digelar di Galeri Nasional Indonesia antara lain: CP Open Biennale, Pameran Seni Rupa Nusantara, Asean New Media Arts Exhibition, OK Video, Jakarta Biennale, Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: MANIFESTO, Indonesia Art Award Exhibition; Pameran Karya Anak2 Berprestasi; Pameran “The Jakarta International Photo Summit, dll serta pameran lain yang menampilkan karya seniman Indonesia dan mancanegara.
Kegiatan Pameran di
Galeri Nasional terdiri dari 3 jenis pameran seni yaitu :
Pameran Tetap
Pameran Temporer
Pameran Keliling
Pameran Tetap Galeri Nasional adalah
kegiatan pameran permanen koleksi-koleksi museum Galeri Nasional yang diadakan
sepanjang tahun berlokasi di Gedung B.
Pameran Tetap mempresentasikan koleksi Galeri Nasional
Indonesia, karya seniman Indonesia dan mancanegara dengan penataan berdasarkan
kurasi tertentu bergantian secara periodik.
Penataan materi/koleksi Pameran Tetap disusun berdasarkan
pemikiran kuratorial yang membaginya menjadi tiga bentuk materi pameran, yaitu
:
A. Pameran Koleksi Sejarah (dari masa perintisan seni rupa
modern Indonesia hingga saat ini)
B. Pameran Koleksi Khusus
C. Pameran Koleksi Internasional
Jam berkunjung :
Selasa – Minggu, Pukul 10.00 – 15.00 WIB
Hari Libur Nasional : Tutup
Free Admission / Gratis
Pameran Temporer adalah kegiatan-kegiatan pameran seni tematis yang
diselenggarakan pada periode-perido tertentu baik oleh Galeri Nasiona maupun
atas kerja sama dengan pihak lain.
Untuk Pameran Temporer tersedia ruang pameran Gedung
A (1.350 M²), Gedung B (2.800 M²) dan Gedung C (750
M²). Masing-masing gedung/ruang dikhususkan untuk memajang karya seni rupa
modern dan kontemporer, seperti; Lukisan, patung, kria, grafis, fotografi,
instalasi, seni media baru, dan lain-lain.
Banyak pameran penting yang pernah digelar di Galeri Nasional
Indonesia antara lain: CP Open Biennale, Pameran Seni Rupa Nusantara, Asean New
Media Arts Exhibition, OK Video, Jakarta Biennale, Pameran Besar Seni Rupa
Indonesia: MANIFESTO, Indonesia Art Award Exhibition; Pameran Karya Anak2
Berprestasi; Pameran “The Jakarta International Photo Summit, dll serta pameran
lain yang menampilkan karya seniman Indonesia dan mancanegara.
Pameran Keliling
Pameran keliling Indonesia atau Pameran keliling di luar negeri
adalah salah satu program kegiatan yang dipersiapkan secara berkala (minimal
setahun sekali). Program ini dimaksudkan untuk memperkenalkan lebih dekat
tentang eksistensi lembaga dan koleksi seni rupa (state collection) karya
seniman Indonesia yang tersimpan di Galeri Nasional Indonesia kepada masyarakat
luas di berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara. Selain itu juga merupakan
ajang untuk peningkatan kreativitas dan apresiasi seni serta mendorong sepirit
barkarya bagi perupa daerah.
Pameran keliling sudah dilaksanakan diberbagai kota dan negara, a.l. Medan, Menado, Balikpapan, Ambon, Palembang, Mataram, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Hanoi dan Tlemcen (Aljazair).
Contact Person
Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No. 14
Jakarta 10110 - Indonesia
Telephone: (021) 34833954 ; 3813021. (Director) 34833955
Facsimile: (021) 3813021
E-mail: galnas@indosat.net.id
Jakarta 10110 - Indonesia
Telephone: (021) 34833954 ; 3813021. (Director) 34833955
Facsimile: (021) 3813021
E-mail: galnas@indosat.net.id
Blogspot Galeri Nasional Indonesia :
pameranceremonial.blogspot.com
Ruang
pameran tetap : Gedung B
(luas 1400 m²), Gedung C (luas 840 m²).
Denah Ruang Pameran Tetap
Ruang pameran temporer :
Gedung A (luas 1350 m² - kapasitas 150 karya)
Gedung C(luas 840 m² - kapasitas 100 karya)
Gedung D (luas 600 m² - dapat digunakan untuk
pameran terbuka, workshop dan pertunjukan seni).
RUANG SEMINAR
Galeri Nasional Indonesia memiliki fasilitas ruang seminar
(serba guna) untuk mendukung kegiatan seminar, diskusi pembahasan karya seni
rupa. Kapasitas ruang seminar ini dapat menampung sekitar 200 orang. Dilengkapi
dengan pendingin ruangan (AC), agar suasana seminar atau diskusi terasa nyaman.
Gedung
Perpustakaan Kebudayaan
Galeri
Nasional Indonesia
LABORATORIUM
Pekerjaan
konservasi-restorasi dilakukan pada Laboratarium Konservasi dengan fasilitas
penerangan lampu polikhromatis dan ultra-violet. Bersikulasi udara, ber- AC,
dan dialiri air distilasi. Laboratarium ini juga dilengkapi tabung-tabung gelas
yang berfungsi sebagai wadah atau alat ukur/ analisa, alat-alat ukur elektronik
dan komputer pendukung untuk analisa dan simulasi pekerjaan teknis mekanis.
Alat mikrokopis, alat kontrol klimotologi, ruang fumigasi serta alat pendingin
untuk membasmi jamur atau serangga juga melengkapi laboratorium ini. Para
tenaga terlatih kami siap melayani anda secara profesional.
AGENDA
Pameran Besar Seni
Rupa Indonesia Manifesto #4 (2014)
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN
Assalamualaikum wr.wb
Secara umum, orang menghargai
soal kebudayaan dalam bukti-bukti ekspresi kesenian. Dalam sejarah panjang
kesalahan-pahaman di bidang ilmu pengetahuan tentang kebaruan kebudayaan
non-barat, dibandingkan kebudayaan barat, adalah ukuran-ukuran yang dipahami
melaluiberbagai pencapaian dan kemajuan di bidang seni. Dengan demikian,
bagaimana ekspresi seni sebuah masyarakat ditunjukkan dan dibanggakan maka
disitu pula wajah kemajuan budaya sebuah bangsa dipertontonkan. Jaminan bagi
perkembangan dan kemajuan seni tidak hanya menunjukkan bagaimana identitas
kultural sebuah bangsa akan bisa dikenal dan dikenang tetapi juga menyediakan
kemungkinan bagi para pendukung budaya atau para seniman untuk terus
mengembangkan kemampuan dan kapasitas mereka untuk menghasilkan karya-karya
seni yang bermutu dan memiliki faedah. Kompleksitas kemajuan kebudayaan Indonesia
kini tak hanya mengandung aneka kemajemukan budaya tetapi juga arus besar
pembentukan masyarakat kontemporer yang berwatak global. Tantangan dibidang
pengembangan seni tak hanya menyangkut
upaya mengembangkan cara-cara untuk mengenal, menghargai, dan merayakan
perbedaan budaya secara bersama; tetapi juga menimbang berlangsungnya
dampak-dampak yang merugikan dari perkembangan proses industrialisasi seni dan
budaya. Dampak semacam ini akan bisa mengkerdilkan sikap, daya juang, dan
kemampuan kreatifitas sebuah bangsa dalam iklim persaingan budaya secara
global.
Lembaga-lembaga kebudayaan dan
kesenian Negara, sepertihalnya Galeri Nasional Indonesia yang bernaung dibawah
Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud akan terus dikembangkan agar bisa
bekerja melayani perkembangan seni dan budaya sehingga mampu menjamin
berlangsungnya kemajuan dibidang seni, kreativitas, serta pemikiran.
Pencapaian-pencapian dibidang seni tidak hanya akan mampu berkembang selaras
dengan berbagai kemajuan di bidang teknologi
dan perubahan sosial tetapi juga bisa diapresiasi sebagai transkripsi
pengalaman hidup dan pengetahuan yang memberikan manfaat. Penyelenggaraan
Pameran Besar Seni Rupa Indonesia – MANIFESTO #4 2014, dengan topic masalah
tentang “keseharian”, ini adalah salah satu contoh mengenai dinamika kemajuan
seni rupa yang didorong oleh inisiatif kreatif para seniman generasi muda
Indonesia. Semoga karya-karya mereka yang inspiratif dan mengandung gagasan
yang segar ini akan memberikan informasi dan gagasan yang baru mengenai
perkembangan seni rupa Indonesia di masa mendatang.
Kepada para seniman yang turut
berpameran kami ucapkan selamat. Kami juga menyatakan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada para curator, panitian, dan semua pihak yang telah bekerja
sama menyiapkan kegiatan pameran besar ini.
Terima Kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Jakarta,
20 Mei 2014
Mohammad
Nuh
PENGANTAR
KEPALA GALERI NASIONAL INDONESIA
Penyelenggaraan
Pameran Besar Seni Rupa Indonesia yang lebih dikenal sebagai Pameran MANIFESTO
pada tahun ini adalah yang ke-empat (4) kalinya. Pameran MANIFESTO yang pertama
(1) diikuti oleh 350 karya dari para seniman di Indonesia, diselenggarakan pada
tahun 2008 dalam rangka menyambut peringatan 100 tahun hari Kebangkitan
Nasional Indonesia. Kegiatan Pameran MANIFESTO kemudian diselenggarakan secara
rutin setiap dua (2) tahun sekali hingga penyelenggaraannya pada tahun ini.
Pameran MANIFESTO Kedua (2) berjudul “Percakapan Masa” tahun 2010 sedangkan
MANIFESTO yang ketiga (3) diadakan pada tahun 2012 dengan judul “ORDE dan
KONFLIK”. Meski tidak dinyatakan sebagai suatu pameran bienal seni rupa, namun
MANIFESTO yang diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia pada dasarnya adalah
pameran dua tahunan (biennale) yang menunjukkan berbagai gejala dan tanda
penting dalam perkembangan seni rupa Indonesia.
Galeri
Nasional Indonesia sebagai lembaga kebudayaan bekerja tidak hanya menjalankan
fungsinya sebagai museum seni rupa modern Indonesia tetapi juga secara aktif
mendorong perkembangan seni rupa yang terus berubah dan menunjukkan berbagai
tahap keberhasilan yang bersifat dinamis. Galeri Nasional Indonesia tidak hanya
menjaga koleksi karya-karya seni rupa penting dan bersejarah milik Negara,
tetapi juga mengundang partisipasi dan interaksi public: para seniman,
pemerhati dan pecinta seni rupa di Indonesia dalam berbagai kegiatan pameran
yang menarik dan berbagai jenis diskusi maupun lokakarya seni rupa yang
bersifat mendidik dan inspiratif. Kegiatan pameran MANIFESTO adalah salah satu
tradisi pameran besar Galeri Nasional Indonesia, selain Pameran Seni Rupa
Nusantara, yang terus menerus mencoba untuk memberikan penghargaan kepada
hasil-hasil pemikiran dan prestasi kerja para seniman Indonesia.
Pameran
MANIFESTO ke-empat (4) dengan judul ‘KESEHARIAN’ ini adalah sebuah kesempatan
yang khusus ditujukan kepada inisiatif dan penjelajah estetik yang dilakukan
oleh para seniman generasi muda Indonesia. Pameran ini diikuti oleh ± 79
karyayang terdiri dari 5 perupa sebagai commission artists dan selebihnya
adalah karya para perupa generasi muda Indonesia yang menunjukkan konsistensi
sikap berkarya dan proyeksi pengembangan diri yang memenuhi syarat untuk
dipilih sebagai peserta pameran oleh Tim Kurator Pameran. Mereka menampilkan
berbagai bentuk, media, teknik, dan ekspresi seperti lukisan, patung, kriya,
seni cetak, Fotografi, Video Art, Object, dsn Seni Instalasi.
Semoga
pameran ini tak hanya memberikan kesempatan dan dorongan kepada para seniman
muda kita tetapi juga berhasil menyampaikan kepada kita semua seluruh
pandangan, sikap, dan pesan generasi muda yang bersemangat serta optimis dalam
mengembangkan dan memajukan seni rupa Indonesia dimasa mendatang. Kami ucapkan
selamat kepada para seniman yang terlibat dalam kegiatan pameran ini serta kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada para curator, pengelola kegiatan, dan seluruh pihak yang telah
bekerjasama mewujudkan kegiatan ini. Terima Kasih
Jakarta,
20 Mei 2014
Tubagu
‘Andre’ Sukamana
Gelaran akbar
Galeri Nasional Indonesia yang paling ditunggu-tunggu kembali disenggalarakan pada tahun
2014 ini. Pameran Besar Seni Rupa Indonesia dua tahunan (bienalle) yang dikenal
dengan Manifesto ini kini telah memasuki edisi keempatnya.
Sejak penyelenggaran
pertamanya di tahun 2008 silam, Manifesto telah menyedot perhatian banyak
seniman dari berbagai kota besar di Indonesia untuk ikut berpartisipasi. Tak
kurang dari 350 seniman dari seluruh Indonesia akan memamerkan karya-karya
terbaiknya pada Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: Manifesto #4 (2014) ini.
Selain itu, di pameran
inilah para penikmat seni bisa memuaskan hasratnya menikmati karya-karya
terbaik seniman generasi muda Indonesia, yang dipamerkan bersama karya-karya
maestro Indonesia koleksi Galeri Nasional lainnya. Karya-karya maestro
Indonesia yang turut ditampilkan pada pameran Manifesto-Manifesto terdahulu
ialah karya-karya Affandi, Sudjojono, Hendra Gunawan, Mochtar Apin, dan
lain-lain.
Kurang lebih ada 79 karya
seni rupa 2 Dimensional dan 3 Dimensional berupa Lukisan, Patung, Seni Cetak,
Seni Kriya, Fotografi, Video Art, Object, dan Seni Instalasi yang akan
ditampilkan pada pameran akbar Manifesto #4 2014 ini. Karya-karya tersebut
mengusung satu tema bertajuk “KESEHARIAN: Mencandra Tanda-Tanda Masa.”
Disinilah letak daya tarik Pameran Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto. Ratusan
seniman generasi muda Indonesia pilihan dan dinilai memiliki konsistensi, sikap
berkarya, dan proyeksi pengembangan diri yang baik akan mengimplementasikan
tema besar tersebut sesuai dengan interpretasi, rasa, dan karsa masing-masing.
Mencandra keseharian adalah
sebuah cara untuk menyelami kembali esensi pengalaman dan kejadian keseharian
itu sendiri: mencoba keluar dari rutinitas dan keragu-raguan untuk menemukan
kepastian yang lebih nyata, yaitu menjadi manusia yang mampu memelihara
kesadaran. Mencandra keseharian di masa kini berarti mengenal, mengurai, dan
menarik peta hubungan serta kaitan yang terjadi ‘di sini’ dan ‘di sana’, antara
yang lokal dengan yang global, serta milik pribadi dengan milik orang lain.
Lebih jauh lagi mencandra keseharian sendiri mengajak untuk membaca tanda-tanda
zaman yang beredar melalui berbagai media interaksi dan komunikasi. Oleh sebab
itu MANIFESTO#4 (2014) telah memilih para seniman dari generasi muda yang
mengenal dengan sangat akrab pola interakasi dan komunikasi masa kini.
Agenda besar ini akan
dilangsungkan di Gedung A, B, C, dan outdoor, Ruang pameran Galeri Nasional
Indonesia. Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat – 10110. Pameran Besar
Seni Rupa Indonesia Manifesto #4 (2014) akan secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan – Republik Indonesia : Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA pada
hari selasa, 20 Mei 2014 mendatang. Perhelatan akbar ini sendiri berlangsung
selama 18 hari berturut-turut, sampai hari penutupannya pada tanggal 7 Juni
2014 mendatang.
Nama-nama yang tak asing
lagi di dunia seni rupa Indonesia akan turut serta sebagai Kurator Pameran
Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto #4 (2014) ini. Di antaranya ialah, Jim
Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan. Serta Zamrud Setya
Negara dan Bayu Genia Krisbhie sebagai co-kurator.
Informasi Kegiatan :
Waktu Pameran : 20 Mei – 7 Juni 2014
Peresmian : Selasa, 20 Mei 2014
Pukul : 19.00 Wib – Selesai.
Tempat : Gedung A, B, C, dan outdoor, Ruang pameran Galeri Nasional Indonesia.
Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat - 10110
Karya : Karya seni rupa 2 Dimensional dan 3 Dimensional (Lukisan, Patung, Seni Cetak, Seni Kriya, Fotografi, Video Art, Object, Seni Instalasi.
Jumlah Karya : ± 79 karya
Peserta : Seniman generasi muda Indonesia yang menunjukkan konsistensi sikap berkarya dan proyeksi pengembangan diri yang memenuhi syarat untuk dipilih sebagai peserta pameran.
Kurator : Jim Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan.
Co-Curator : Zamrud Setya Negara dan Bayu Genia Krisbhie.
Peresmian : Selasa, 20 Mei 2014
Pukul : 19.00 Wib – Selesai.
Tempat : Gedung A, B, C, dan outdoor, Ruang pameran Galeri Nasional Indonesia.
Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat - 10110
Karya : Karya seni rupa 2 Dimensional dan 3 Dimensional (Lukisan, Patung, Seni Cetak, Seni Kriya, Fotografi, Video Art, Object, Seni Instalasi.
Jumlah Karya : ± 79 karya
Peserta : Seniman generasi muda Indonesia yang menunjukkan konsistensi sikap berkarya dan proyeksi pengembangan diri yang memenuhi syarat untuk dipilih sebagai peserta pameran.
Kurator : Jim Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan.
Co-Curator : Zamrud Setya Negara dan Bayu Genia Krisbhie.
RANGKAIAN ACARA PENDUKUNG PAMERAN BESAR SENI RUPA INDONESIA
“MANIFESTO #4. 2014”
SEMINAR :
“SENI RUPA INDONESIA KINI: Mencandra Tanda-Tanda Masa”
Kegiatan seminar seni rupa Indonesia ini akan menghadirkan para pembicara: seniman peserta pameran, kurator, pengamat seni rupa, dan pengamat kajian sosial-budaya khususnya budaya populer dan perkembangan masyarakat kontemporer Indonesia saat kini.
Rabu, 21 Mei 2014 ∣ Pukul 10.00 WIB – Selesai
Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia.
“SENI RUPA INDONESIA KINI: Mencandra Tanda-Tanda Masa”
Kegiatan seminar seni rupa Indonesia ini akan menghadirkan para pembicara: seniman peserta pameran, kurator, pengamat seni rupa, dan pengamat kajian sosial-budaya khususnya budaya populer dan perkembangan masyarakat kontemporer Indonesia saat kini.
Rabu, 21 Mei 2014 ∣ Pukul 10.00 WIB – Selesai
Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia.
PROGRAM ARTIST TALK
Program ini akan menghadirkan perwakilan seniman peserta pameran yang akan menjelaskan dan berinteraksi dengan publik secara langsung dalam kurun waktu penyelenggaraan kegiatan pameran.
Sabtu, 31 Mei 2014
Pukul 14.00 WIB – Selesai
Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia.
Program ini akan menghadirkan perwakilan seniman peserta pameran yang akan menjelaskan dan berinteraksi dengan publik secara langsung dalam kurun waktu penyelenggaraan kegiatan pameran.
Sabtu, 31 Mei 2014
Pukul 14.00 WIB – Selesai
Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia.
PROGRAM GALLERY TOUR
Program ini akan memberikan panduan penjelasan pameran oleh kurator pameran kepada publik pengunjung pameran dalam bentuk interaksi dan dialog.
Sabtu, 31 Mei & 7 Juni 2014
Pukul 11.00 WIB – Selesai
Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia.
Informasi Kegiatan :
Pemenang Terbaik :
Program ini akan memberikan panduan penjelasan pameran oleh kurator pameran kepada publik pengunjung pameran dalam bentuk interaksi dan dialog.
Sabtu, 31 Mei & 7 Juni 2014
Pukul 11.00 WIB – Selesai
Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia.
AGENDA
Tanggal: 28
April – 3 Mei 2014
Pameran Keliling Karya Pilihan Koleksi Galeri Nasional Indonesia
merupakan salah satu program yang dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya
dengan tujuan memperkenalkan karya-karya seni rupa koleksi negara yang disimpan
oleh Galeri Nasional Indonesia sehingga dapat langsung dilihat dan diapresiasi
oleh masyarakat luas di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Pameran ini
juga menampilkan karya-karya pilihan perupa wilayah setempat yang dipilih dan
disajikan secara berdampingan dalam satu ruang pameran.
Pameran keliling seperti ini sebelumnya telah berlangsung
di beberapa kota di Indonesia seperti: Medan (2006), Manado (2007), Balikpapan
(2008), Ambon (2009), Palembang (2010), Banjamasin (2011), Makassar (2012), Pontianak
(2013), dan Pekanbaru (2013).
Pada pameran keliling kali ini yang bertempat di Taman Budaya
Provinsi Nusa Tenggara Timur bertajuk “OKOMAMA : Bianglala Rupa Flobamorata”,
ditampilkan sebanyak total 40 karya. Karya tersebut antara lain adalah : 20 lukisan
karya para maestro seni rupa Indonesia dan Internasional yang menjadi koleksi
Galeri Nasional Indonesia seperti : Affandi, Agus Djaja, Agus Kamal, Bagong
Kussudiardjo, Dullah, G. Sidharta Soegijo, Kartono Yudhokusumo, Labiqoh
Azzahroh, Lian Sahar, Popo Iskandar, Ida Hajar, S. Sudjojono, Tisna Sanjaya,
Made Wianta, Sunarto PR, Satyagraha, Anna-Eva Bergman, Hans Arp, Hans Hartung,
dan Sonia Delauney, serta 20 karya perupa pilihan Nusa Tenggara Timur,
yang terdiri atas 15 lukisan, 2 patung, 2 karya fotografi, dan 1 karya
instalasi. Para perupa tersebut antara lain adalah: Adi Manu, Aris Umbu, Danny
Stamp, Ever Eliezer Lomi Rihi, Fredrik Messah, George Eman, Jaky lau, Fery
Wabang, Yopie Liliweri, Geradus Louis Fori, Luiz O. Wilson, Randy Sakuain,
Tinik Royaniwati dan Ubed Mashonef.
Pameran ini diharapkan dapat menjadi referensi dan
meningkatkan apresiasi bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur terhadap karya-karya
seni rupa, baik karya koleksi negara maupun karya perupa di Nusa Tenggara
Timur; memberikan semangat, dorongan dan motivasi terhadap para seniman Nusa
Tenggara Timur untuk terus berkreasi dan menciptakan karya-karya terbaiknya
sehingga turut mengembangkan seni rupa daerahnya; mempererat kerjasama semua
pihak yang terlibat di dalamnya; dan menjadi titik awal kerjasama yang
baik lainnya di masa mendatang.
Informasi Kegiatan :
Kurator:
Kus indarto
Kus indarto
Asisten Kurator:
Yohanes K.N. Liliweri
Zamrud Setya Negara
Bayu Genia Krishbie
Yohanes K.N. Liliweri
Zamrud Setya Negara
Bayu Genia Krishbie
Pembukaan :
Senin, 28 April 2014, Pukul 09.00 WITA s.d. Selesai
Senin, 28 April 2014, Pukul 09.00 WITA s.d. Selesai
Dibuka secara resmi oleh :
Bapak Frans Lebu Raya
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur
Bapak Frans Lebu Raya
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pameran dibuka untuk umum tanggal 28 April s.d. 3 Mei 2014
Pukul 09.00 s.d. 17.00 WITA
Pukul 09.00 s.d. 17.00 WITA
Rangkaian Acara :
Diskusi Seni Rupa
Senin, 28 April 2014 Pukul 13.00 WITA s.d. selesai
Diskusi Seni Rupa
Senin, 28 April 2014 Pukul 13.00 WITA s.d. selesai
Lokasi Pameran dan Diskusi:
Di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jl. Kejora No. 1, Kupang
Di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jl. Kejora No. 1, Kupang
Kerjasama :
Galeri Nasional Indonesia dan Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur
Galeri Nasional Indonesia dan Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur
PENGUMUMAN
Penyelenggaraan Lomba
Desain Mural yang diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan telah berakhir dan mendapat animo yang cukup dari
para pelaku/kreator/praktisi mural. Sampai batas akhir waktu penerimaan desain
mural, telah terkumpul 87 (delapan puluh tujuh) karya dari 56
(limapuluhenam ) kelompok peserta lomba yang berasal dari Sumatera Barat,
lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat , Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Selanjutnya pada
hari Senin,21 April 2014 dilakukan proses penjurian yang relatif alot oleh para
dewan juri yang terdiri dari Citra Smara Dewi (Kurator Galeri Nasional
Indonesia), Nono Warseno (Dosen Seni Murni ISI Yogyakarta), Irawan Karseno
(Ketua Dewan Kesenian Jakarta), maka terpilih para pemenang dengan katagori
sbb:
Pemenang Terbaik :
Nama
Kelompok
|
SERRUM
|
Judul Karya
|
"I Do Insane"
|
Nama Peserta
|
1) Yohanes Daris Adi Brata
2) Arief Rahman 3) M. Gatot P. 4) M. Sigit Budi S. |
Alamat
|
Jl. Gurame No.3 Rawamangun
Jakarta Timur |
Nama
Kelompok
|
FOREVERFAT
|
Judul Karya
|
“Indonesia Baik Baik Saja"
|
Nama Peserta
|
1) Dias Prabu
2) Fika Ria Santika |
Alamat
|
Jl. Assamawat Rt.07 No. 178 Kampung
Kersan Tirtonirmolo
Kasihan, Bantul DIY |
Kepada 2 (dua) pemenang
terbaik berhak mengeksekusi desain mural tersebut diatas dinding berukuran 16,2
m x 3,14 m yang berlokasi di dalam lingkungan Galeri Nasional Indonesia.
Eksekusi karya dibagi ke dalam 2 (dua) tahap: tahap pertama berkaitan dengan
pelaksanaan Pameran Besar Seni Rupa “Manifesto” 4 yang akan berlangsung pada
tanggal 8 Mei 2014 di Galeri Nasional Indonesia. Sedangkan eksekusi karya tahap
kedua berkaitan dengan penyelenggaraan Pameran Triennale Patung kontemporer
yang akan berlangsung pada tanggal 22 Oktober 2014 di Galeri Nasional
Indonesia.
Selain 2 kelompok
pemenang terbaik, juga terpilih 3 pemenang nomonator sebagai:
1. Nominasi I :
KOKKANG (Rinai Gerimis di Negeri Pelangi)
2. Nominasi II :
COMOLO & NIKA ( Fabel)
3. Nominasi III : STUFO
(Berbagi Senyum)
Demikian keputusan ini telah ditetapkan dan diumumkan kepada publik
untuk dapat diketahui dan digunakan sebagamana mestinya. Selamat dan Sukses
untuk para pemenang dan Galeri Nasional Indonesia mangucapkan terima kasih
kepada para perserta lomba atas partisipasinya. Semoga tetap eksis dan kreatif.
Berikut karya Pilihan Terbaik dan Nominasi yang terpilih :
Terbaik 1 : I do Insane, SERRUM, Rawamangun
Jakarta Timur
Terbaik 2 : Indonesia baik-baik saja,
FOREVERFAT, Bantul Yogyakarta
Nominasi 1 : Rinai Gerimis di Negeri Pelangi,
KOKKANG, Kendal Jawa Tengah
Nominasi 2 : Fabel, COMOLO & NIKA, Gunung
Sindur Bogor
Nominasi 3 : Berbagi Senyum, STUFO, Makasar
Seminar “Peran Galeri, Kurator dan Kritik Seni
Rupa Kini
” Universitas Negeri “ Malang pada tanggal 27 Februari 2014 lalu.
Galeri Nasional Indonesia Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kemdikbud mengawali rangkaian kegiatan dalam Program Bimbingan Dan Edukasi
Galeri Nasional Indonesia tahun 2014 dengan menggelar Seminar Nasional bertema
“Peran Galeri, Kurator dan Kritik Seni Rupa Kini” yang diadakan di Aula
Fakultas Sastra (AFA) Gedung E6 Lantai 2 Universitas Negeri Malang pada tanggal
27 Februari 2014 lalu.
Kegatan seminar dibuka dengan penampilan Tarian Tradisional
“Jejer Jaran Dawuk” kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Bapak
Drs. Iriaji, M.Pd (Kajur Seni/Desain) yang kemudian di susul sambutan oleh Drs.
Tubagus Sukmana, M.Ikom (Kepala Galeri Nasional Indonesia) kemudian sambutan
sekaligus peresmian Acara Seminar Nasional oleh Prof. DR. Suparno (Rektor
Universitas Negeri Malang).
Seminar ini dihadiri sekitar 300 orang melebihi target awal
sebanyak 200 orang dimana peserta seminar terdiri dari dosen guru mahasiswa
serta para seniman yang berasal dari Dewan Kesenian Malang (DKM) Dewan Kesenian
Batu (DKB) .
Tampil sebagai moderator seminar adalah Dra. Lilik Indrawati
M.Pd, dan materi-materi seminar yang disampaikan terdiri dari :
- “Posisi Malang Dalam Peta Seni
Rupa Indonesia” yang disampaikan oleh DR. Hariyanto M.Hum (Perwakilan
Dosen Jurusan Seni dan Desain (Sedesa) Universitas Negri Malang.
- “Seni Rupa Berlari Tanpa
Henti” yang disampaikan oleh Kuss Indarto (Kurator Galeri Nasional
Indonesia)
- “KRITIK SENI : Penghampiran
Pada Permasalahan” yang disampaikan oleh Bambang Subarnas (Pengamat dan
Kritikus Seni)
- “Manajemen Pameran Seni Rupa di
Galnas” yang disampaikan oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia Drs.
Tubagus Sukmana, M.Ikom
Acara ditutup dengan Penyerahan sertifikat dan cinderamata
kepada Nara Sumber dan peserta secara simbolik.
bagi siswa SMP,
SMA/Sederajat se-Jabodetabek
Diselenggarakan : tanggal 15 April 2014
Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sukses menggelar kegiatan edukasi dalam
bentuk Workshop Seni Grafis “Cukil Kayu” bagi para siswa SMP, SMA dan sederajat
di Jabodetabek pada tanggal 15 April 2014 kemarin.
Workshop ini merupakan rangkaian Program Bimbingan dan Edukasi
Galeri Nasional dalam upaya memperluas dan meningkatkan kreativitas serta
apresiasi seni di kalangan pelajar dimana sebelumnya selama tahun 2014 ini GNI
telah menyelenggarakan 2 kegiatan Bimbingan dan Edukasi dalam bentuk Seminar
Seni Rupa. Yang pertama adalah Program Bimbingan dan Edukasi Galeri
Nasional Indonesia, Malang 27 Februari 2014, bertempat di Aula
Fakultas Sastra (AFA), Gd. E6 Lt.2 Universitas Negeri Malang dan Program
Bimbingan dan Edukasi Galeri Nasional Indonesia, Tasikmalaya 27 Maret
2014, bertempat di Aula Desain Komunikasi Visual, Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Tasikmalaya.
Workshop Seni Grafis “Cukil Kayu” diselenggarakan di ruang
Serbaguna Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur No.14 Jakarta Pusat
-10110 yang diikuti oleh 100 lebih peserta yang berasall dari beberapa sekolah
SMP, SMA dan sederajat di wilayah Jabodetabek. Peserta melebihi target awal
yang ditetapkan sebanyak 100 orang.
Diresmikan oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia Drs. Tubagus
Sukmana, M.Ikom , kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini
terdiri dari 3 rangkaian acara sebagai berikut :
- Workshop Seni Grafis Cukil Kayu
- Pemutaran Film/Video Dokumenter
Maestro Seni Rupa Indonesia dan Profil GNI
- GALNAS Edu Corner
Hadir sebagai narasumber antara lain :
- Syaiful Ardiyanto
(Praktisi Seni Rupa)
- Ady Oi Rasstya (Praktisi
Seni Rupa)
- Iman Hartono
(Praktisi Seni Rupa)
Acara ditutup dengan Penyerahan sertifikat dan cinderamata
kepada narasumber dan peserta secara simbolik.
Pada saat yang bersamaan, di Galeri Nasional Indonesia juga
masih berlangsung Pameran Seni Rupa Karya Guru Seni Budaya “Guru Seni
Berlari” yang berakhir 28 April 2014.
PAMERAN
SENI RUPA
“KARYA
GURU SENI BERLARI”
Tanggal
11-28 April 2014
diikuti
oleh 111 peserta dari berbagai proponsi di Indonesia
Pembukaan: Jumat 11 April 2014, Pk. 19.30 WIB – selesai
Pameran dibuka untuk umum tanggal 12 – 28
April 2014, Pk.10.00 – 19.00 WIB
Guna memperluas serta meningkatkan kreativitas juga apresiasi
seni di kalangan masyarakat serta menjalinnya komunikasi antar guru seni budaya
se Indonesia, Galeri Nasional Indonesia mengadakan pameran Seni Rupa Guru Seni
Budaya yang bertajuk :”Guru Seni Berlari”.
Implementasi dari fungsi Galeri Nasional Indonesia sebagai
institusi museum (art museum), diantaranya adalah melaksanakan pameran,
kemitraan dan layanan edukasi di bidang seni rupa. Fungsi ini memegang peran
yang signifikan dengan dunia pendidikan sebagai sumber belajar dalam rangka
mengenal dam mencintai karya seni dan nilai budaya bangsa. Selain itu lembaga
ini juga berperan untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi seni masyarakat,
termasuk kalangan para pendidik dan siswa.
Pada pertengahan tahun lalu, Galeri Nasional Indonesia untuk
pertama kalinya berhasil menyelenggarakan Pameran Karya Pengajar Seni Rupa 2013
: "Melihat/Dilihat". Pameran tersebut menghadirkan 74 peserta dengan
74 karya seni rupa dari 31 Perguruan Tinggi Seni dan Universitas di seluruh
Indonesia. Pameran ini juga diiringi dengan Seminar Nasional
"Melihat/Dilihat": Menyorot Pendidikan Tinggi Seni di
Indonesia". Aktivitas pameran dan seminar ini mendapatkan sambutan yang
sangat positif, tidak saja oleh civitas akademika perguruan tinggi seni dan
universitas, tetapi juga oleh masyarakat umum.
Kali ini Galeri Nasional Indonesia untuk pertama kalinya
memberikan ruang bagi para guru seni budaya SMP, SMA, SMK, dan yang sederajat
dari seluruh Indonesia, untuk menunjukan kreativitas dan kompetensinya dalam
berkarya seni maupun dalam mempersiapkan media pembelajaran melalui ajang
pameran seni rupa berskala nasional yang bertajuk Pameran Seni Rupa Karya Guru
Seni Budaya 2014: GURU SENI BERLARI.
Animo para guru seni budaya untuk berpartisipasi pada kegiatan
ini cukup besar, tidak kurang dari 400 karya yang berasal dari 22 propinsi
mengikuti seleksi. Setelah melalui proses seleksi dan undangan khusus oleh Tim
Kurator (Suwarno Wisetrotomo dan Citra Smara Dewi), terpilih 111 karya
(peserta) dari 19 provinsi di Indonesia, yaitu terdiri dari para guru seni
budaya tingkat SMP (40 Orang), SMA (37 Orang), SMK (30 Orang) dan sekolah yang
sederajat (4 Orang). Masing-masing menampilkan karya dalam berbagai medium,
teknik dan ekspresinya, yakni berupa lukisan, patung, instalasi, kriya, grafis,
fotografi, batik, dll.
Pameran ini akan berlangsung 11 - 28 April 2014 dan akan
dirangkai dengan kegiatan Seminar Nasional yang mengambil tema 'Sinergitas Galeri
Nasional dan Guru dalam Pendidikan Seni Budaya' serta acara workshop seni
grafis.
Harapan kami, semoga Kegiatan ini dapat dijadikan sarana untuk
memotivasi diri, memacu guru untuk terus berlari meningkatkan kreativitas dan
kompetensinya sejalan dengan implementasi Kurikilum 2013, dimana pelajaran seni
budaya mendapat tambahan porsi jam termasuk penerapan muatan lokal yang lebih
fleksibel agar para siswa dan guru memiliki kesempatan untuk mempertajam
kreativitasnya. Pendidikan seni budaya merupakan bagian penting dari pendidikan
karakter bangsa. Manusia-manusia yang mengerti dan mampu mengapresiasi seni,
adalah mereka yang memiliki sensitivitas kemanusiaan yang lebih baik, di
manapun posisi, jabatan, dan peran mereka dalam kehidupan.
Peserta Pameran :
- Miftahul Fauzi (SMAK Santo
Yusup Karangpilang Surabaya) - Jawa Timur
- Adek Marhaenika (Bina Bangsa
School) - DKI Jakarta
- Agung Prabowo (SMPN 3 Gempol
Satu Atap) - Jawa Timur
- Agung Suroso (SMAN 1 Sangatta
Utara) - Kalimantan Timur
- Agus Astoro (SMP Regina Pacis
Bogor) - Jawa Barat
- Agus Budi Khoiri (SMP Taman
Harapan) - Jawa Timur
- Agus Fitriyono (SMP Bina Mulia)
- Kalimantan Barat
- Agus Junawan (National High
Jakarta School)
- Agus Suyono (SMKN 1 Mojosongo)
- Jawa Tengah
- Amirna Tita Listiana (SMA
Muhammadiyah Yogyakarta) - DI Yogyakarta
- Amiruddin (SMKN 8 Padang) -
Sumatera Barat
- Amrianis (SMKN 4 Padang) -
Sumatera Barat
- Amy Zahrawaan (SMAN 87 Jakarta)
- DKI Jakarta
- Anang Prasetyo (SMKN 1
Boyolangu, Tulungagung) Jawa Timur
- Andi Arifianto (SMAN 1
Driyorejo) Jawa Timur
- Andi Hernadi (SMA Hasyim
Asy’ari. Pekalongan) - Jawa Tengah
- Andi Sulistiyono (SMPN 1
Jatikalen) - Jawa Timur
- Andi Suandi (Sekolah Islam Al
Izhar) - DKI Jakarta
- Andon Esty (SMP Pangudi Luhur
St. Vincentius Sedayu) - DI Yogyakarta
- Ani Suhartini (SMPN 2 Limbangan
Garut) - Jawa Barat
- Arief Rachman (SMA 1
Diponegoro) DKI Jakarta
- Arif Fajar Hastanto (SMPN 2
Watulimo) Jawa Timur
- Arif Fiyanto (SMP Regina Pacis
Surakarta) - Jawa Tengah
- Basuki Ratna Kurniawan (SMP
Negeri 1 Saradan) - Jawa Timur
- Basuki Sumartono (PPPPTK Seni
dan Budaya) - DI Yogyakarta
- Bentrizal (SMKN 4 Padang) -
Sumatera Barat
- Bernas Wahyu Widarti (SMAN 2
Metro) - Lampung
- Budi Karmanto (Gandi School
Ancol) - DKI Jakarta
- Budiamin (SMPN 1 Binakal) -
Jawa Timur
- Budiman Damanik (SMAN 2 Binjay)
- Sumatera Utara
- Cendy Suryabintana (SMPN 41
Batam) - Kepulauan Riau
- Deddy Iskandar (SMAN 1 Batu) -
Jawa Timur
- Danny Stamp Ardhiyanto (The
Gandhi Memorial International School) - DKI Jakarta
- Denny (SMP Islam Terpadu
Raudhatul Muttaqin) - Jawa Barat
- Didin Wahyudin (SMAN 22
Jakarta) - DKI Jakarta
- Dini Birdieni (SMPN 34 Bandung)
- Jawa Barat
- Eddy Hermanto (SMA Negeri 17
Bandung) - Jawa Barat
- Eddy Sumiarna (Madrasah
Tsanawiyah Daarul Qolam) - Jawa Barat
- Eko Haryono (SMKN 3 (SMSR)
Kasihan Bantul) - DI Yogyakarta
- Ellys Nanik Setyawati (SMKN 12
Surabaya) - Jawa Timur
- Eneng Nani Suryati (SMAN 1
Ngamprah) - Jawa Barat
- Fafan Afriyadi (SMAN Taman
Siswa Genteng Banyuwangi) - Jawa Timur
- Fuad Ardi Nugraha (SMKN 3
(SMSR) Kasihan Bantul) - DI Yogyakarta
- unawan (SMPN 17 Kota Serang) -
Banten
- Hadi Wijaya (SMAN 4 Purwokerto)
- Jawa Tengah
- Hannavy (SMAN 1 Manyar) - Jawa
Timur
- Hartono (SMKN 3 (SMSR) Kasihan
Bantul) - DI Yogyakarta
- Hasan (SMP Bina Widya Solo) -
Jawa Tengah
- Herisman Tojes (SMKN 4 Padang)
- Sumatera Barat
- I Made Putra Indrawan (SMP
Harapan Mulia Denpasar) - Bali
- I Nengah Kisid (SMAN 1 Mataram)
- Nusa Tenggara Barat
- I Putu Bambang Juliarta (SMKN 1
Sukawati) - Bali
- I Wayan Subiartana (SMPN 2
Marga) - Bali
- Ika Kurnia Mulyati (SMA Negeri
1 Wanasalam) - Banten
- Indra Kesuma (SMA Islam
Al-Azhar 6) - Banten
- Isman Rahadian (SMAN 5
Sukabumi) - Jawa Barat
- Jamaidi (SMKN 4 Padang) -
Sumatera Barat
- Jaya Adi (SMAN 2 Boyolali) -
Jawa Tengah
- Jayus Agus Tono (SMK Al Madani)
- Kalimantan Barat
- Jiyu (SMPLB Karya Bhakti
Surabaya) - Jawa Timur
- Khriz Atmaja (SMPN 1 Bonjol) -
Sumatera Barat
- Khusnul Bahri (SMKN 12 (SMSR)
Surabaya) - Jawa Timur
- M. Medik (Madrasah Aliyah
Negeri, Bangil, Pasuruan) - Jawa Timur
- Maria Giri Pratiwi (SMA Katolik
Mater Dei) - Banten
- Markhaban Mursyid (SMAN 1
Wonosari) - DI Yogyakarta
- MC Yan Baehaqki Thamrin (SMP
Islam Al-Azhar 12 Rawamangun) - DKI Jakarta
- Misbahudin (SMPN 6 Bogor) -
Jawa Barat
- Mohammad Rohman (SMAN 3 Muaro
Jambi) - Jambi
- Muhammad Natsir (SMKN 2 Somba
Oku) - Sulawesi Selatan
- Mochadi (SMAN 1 Sale) - Jawa
Tengah
- Mufti Handayani (SMPN 3
Tengaran Semarang) - Jawa Tengah
- Nasrul (SMKN 8 Padang) -
Sumatera Barat
- Nasuka (SMAN 2 Muara Enim) -
Sumatera Selatan
- Nia Kurniasih (SMK Karya
Pembangunan 2 Bandung)
- Nico Subagja (SMP Santa Maria)
- Jawa Barat
- Niken Apriani (SMPN 3 Cimahi) -
Jawa Barat
- Nina Irnawati (SMAN 4 Cimahi) -
Jawa Barat
- Novianto Eka Saputra (SMP
Joannes Bosco Yogyakarta) - DI Yogyakarta
- Purwoko (SMK Giripuro Sumpiuh)
- Jawa Tengah
- R. Sigit Wicaksono (SMP-SMA
Triratna Jakarta Barat) - DKI Jakarta
- Rachmad Setyo Wibowo (SMA
Muhammadiyah 2 Surabaya) - Jawa Timur
- Rina Mariana (SMPN 1 Ngamprah)
- Jawa Barat
- Risca Nogalesa Pratiwi (SMKN 12
Bandung) - Jawa Barat
- Rochmad Taufik (SMA YPVDP) -
Kalimantan Timur
- Roni Sarwani (SMA Negeri 2
Tapung) - Riau
- Sahat Simatupang (SMP & SMA
Kristen Kalam Kudus 2 Green Garden) - DKI Jakarta
- Santosa - SMP Stella Maris
International School - Banten
- Sihono (SMKN 3 (SMSR) Kasihan
Bantul) - DI Yogyakarta
- Slamet Abidin (SMPN 99 Jakarta)
- DKI Jakarta
- Sri Sulastri (SMPN 4 Cimahi) -
Jawa Barat
- Studio 11 (SMPN 4 Cimahi - SMPN
3 Cimahi - SMPN 1 Marga Asih Kab. Bandung - SMAN 4 Cimahi - SMAn 1
Cimahi) - Jawa Barat]
- Subandi Giyanto (SMKN 5
Yogyakarta) - DI Yogyakarta
- Sudibyo (SMAN 1 Tumpang) - Jawa
Timur
- Suhardi (SMAN 8 Yogyakarta) -
DI Yogyakarta
- Supantono (SMKN3 (SMSR) Kasihan
Bantul Yogyakarta) - DI Yogyakarta
- Suprianto (SMKN 2 Karang Baru)
- Aceh
- Surya Darma (SMK Panca Dharma
Balikpapan) - Kalimantan Timur
- Suryadi (SMK Kesehatan Bantul)
- DI Yogyakarta
- Suryanto (SMPN 1 Bawen Semarang) - Jawa Tengah
- Sutopo (SMK Dinamika Pembangunan 1) - DKI Jakarta
- Suwarliningsih Chasijati (SMPN
1 Bukateja) - Jawa Tengah
- Toni Ja’far (MTsN Bangil
Pasuruan) - Jawa Timur
- Tri Susianto (SMPN 11 Kota
Bogor) - Jawa Barat
- Tri Yuli Prasetyo (Sekolah
Khusus Talenta) - DKI Jakarta
- Tubagus Patoni (SMPN 17 Serang)
– Banten
- Wadino (SMKN 2 Sewon) - DI
Yogyakarta
- Wahyu Nugraha (SMKN 14 Bandung)
- Jawa Barat
- Wahyu Nugroho (Mts Negeri
Pasuruan) - Jawa Timur
- Yusa Widiana (Yayasan Mitra
Batik) - Jawa Barat
- Zakki Fitroni (SMP Muhammadiyah
8 Batu) - Jawa Timur
- Zirwen Hazry (SMSR (SMKN 4
Padang)) - Sumatera Barat
Rangkaian Acara Seminar:
Sabtu, 12 April 2014
09.00 - 13.30 WIB
SESI I
Sub tema : Galeri Nasional Indonesia dan Guru dalam Pendidikan
Seni Rupa.
- Suwarno Wisetrotomo (Dosen ISI Yogyakarta
dan Kurator GNI)
- Heri Dono (Praktisi
Seni/Seniman)
- Moderator : Citra Smara Dewi
(Dekan Seni Rupa IKJ dan Kurator GNI)
SESI II
Sub tema : Peran Guru Seni Budaya dalam Implementasi Kurikulum
2013
- Edy Hermanto (Guru Seni Budaya)
- Tatang Subagyo (Tim Pengembang
Kurikulum dan Penulis Buku Seni Budaya)
- Moderator : Bambang Subarnas
(Pengamat dan Kritikus Seni)
WORKSHOP SENI GRAFIS :
Selasa, 15 April 2015
09.00 WIB - selesai
Peserta Undangan SMP, SMA se-Jabodetabek
Sebagai salah satu
kegiatan dalam Program Bimbingan dan Edukasi, Galeri Nasional menggelar
kegiatan "Galnas
Goes to School" yang akan diadakan di Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Galnas Goes to School"
Tasikmalaya 2014 yang mengusung tema “Aktualisasi
Peran Galeri Dalam Membangun Kreativitas dan Apresiasi Seni”
ini akan diikuti kurang lebih sebanyak 150 peserta dari kalangan Pelajar, Guru
dan Perupa di kota Tasikmalaya.
Kegiatan ini akan
berlangsung pada hari Kamis, 27 Maret 2014 dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga
selesai dan digelar di Aula Desain Komunikasi Visual SMKN 3 Tasikmalaya.
Selain akan diresmikan
oleh Walikota Tasikmalaya Bpk. Drs. H. Budi Budiman, acara "Galnas Goes to School"kali
ini akan terdiri dari beberapa rangkain kegiatan seperti Seminar, Pemutaran
Film/Video Dokumenter Maestro Seni Rupa Indonesia dan Profil GNI, Opening
Ceremony juga akan digelar kegiatan berupa Diskusi dan MotivaTalk serta GALNAS
Edu Corner.
Beberapa pembicara yang
akan hadir dalam kegiatan ini antara lain Acep Zam Zam Noor (Budayawan),
Tubagus Sukmana (Kepala Galeri Nasional), Rizki A. Zaelani (Kurator GNI) dan Aruman
(Praktisi Seni Rupa dan Dosen Pengajar Institut Seni Indonesia Yogyakarta).
Program ini terselenggara
atas kerjasama Galeri Nasional Indonesia dan Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dan Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 (SMKN 3) Tasikmalaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar