SELAMAT DATANG DI BLOG GALERI NASIONAL INDONESIA

Kepala Galeri Nasional Indonesia

Kepala Galeri Nasional Indonesia
Drs. Tubagus "Andre" Sukmana, M.iKom ( Galeri Nasional Indonesia merupakan salah satu lembaga museum khusus dan pusat kegiatan seni rupa yang bertujuan untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi seni rupa sebagai sarana edukatif-kultural dan rekreasi, serta sebagai media peningkatan kreativitas dan apresiasi seni. Lembaga ini diresmikan pada tanggal 8 Mei 1989. Saat ini bernaung dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Berlokasi dipusat Ibukota yang berdekatan dengan Monumen Nasional, Museum Nasional, Perpustakaan Nasional, Istana Negara, Masjid Istiqlal, Gereja Emmanuel serta Stasiun kereta Api Gambir. Tepatnya terletak di Jalan Medan Merdeka timur No. 14 Jakarta Pusat.)

Translate

Senin, 26 Mei 2014

Profil Galeri Nasional Indonesia

Profile
"Sejarah Berdirinya Galeri Nasional Indonesia"

Berdirinya Galeri Nasional Indonesia ( GNI ) merupakan salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional yang telah dirintis sejak tahun 60-an.
Sambil menunggu realisasi Wisma Seni Nasional, Prof. Dr. Fuad Hasan ( waktu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ) memprakarsai renovasi gedung utama tersebut menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud, sebagai sarana aktivitas dan apresiasi seni rupa yang diresmikan pada tahun  1987.
Melalui prakarsa Ibu Prof. Edi Sedyawati ( waktu itu sebagai Direktur Jendral Kebudayaan ) diperjuangkan secara intensif pendirian Galeri Nasional Indonesia tahun 1995.  Akhirnya pada tahun 1998 telah di setujui melalui surat persetujuan Menko Pegawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur  Negara No. 34 / MK.WASPAN / 1998.  Selanjutnya ditetapkan melalui Kepmendikbud No.099a/0/1988 dan diresmikan operasionalnya pada tanggal 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bpk. Yuwono Sudharsono.
Struktur awal organisasi GNI ( Kepmendikbud No. No.099a/0/1988 ) mengalami beberapa kali perubahan , terakhir ketika GNI berada dibawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, maka SK GNI dirubah menjadi Kepmendikbud Nomor PM.41/OOT.001/MKP-2006.
Organisasi tata kerja Galeri Nasional Indonesiasaat ini berdasarkan Permendibud Nomor 72 Tahun 2012 merupakan unit pelaksanan teknis dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan.

Koleksi Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional indonesia menyimpan,menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan,sketsa ,grafis,patung,keramik,fotografi,seni  kriya dan seni instalasi.saat ini Galeri Nasional indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara,antara lain;Raden Saleh,Hendra  Gunawan,Affandi,S.  Sudjojono,Basoeki  Abdullah,Barli Sasmitawi Nata,Trubus ,Popo Iskandar,Ahmad Sadali,Nashar,Soedarsono,Sunaryo,Amrus Natalsya,Hardi,Heri Dono,Dede Eri Supria,Ivan Sagita,FX. Harsono,Lucia Hartini,Irlantine Karnaya,Hendrawan Kanaryo,Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta,Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand  insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Selain itu terdapat karya seniman dari sudan , India, Peru, Cuba, Vietnam,Myanmar dan lain-lain.

Aktifitas Galeri Nasional Indonesia
Ruang lingkup kegiatan Galeri Nasional yaitu,melaksanakan pameran (permanen, temporer, keliling), melaksanakan preservasi  (konservasi, restorasi), akuisisi dan dokumentasi , seminar, diskusi, workshop, performance art, pemutaran film / video ( screening) , festival, lomba, dan lain-lain yang berkenan dengan peningkatan pemahaman, keterampilan dan apresiasi seni rupa.  Galeri Nasional Indonesia juga memberikan pelayanan riset koleksi dan pemanduan ( guilding ) untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

Sejarah Berdirinya Galeri Nasional Indonesia
Berdirinya Galeri Nasional Indonesia ( GNI ) merupakan salah satu wujud upaya pembangunan Wisma Seni Nasional / Pusat Pembangunan Kebudayaan Nasional yang telah dirintis sejak tahun 60-an.
Sambil menunggu realisasi Wisma Seni Nasional, Prof. Dr. Fuad Hasan ( waktu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ) memprakarsai renovasi gedung utama tersebut menjadi Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud, sebagai sarana aktivitas dan apresiasi seni rupa yang diresmikan pada tahun  1987.
Melalui prakarsa Ibu Prof. Edi Sedyawati ( waktu itu sebagai Direktur Jendral Kebudayaan ) diperjuangkan secara intensif pendirian Galeri Nasional Indonesia tahun 1995.  Akhirnya pada tahun 1998 telah di setujui melalui surat persetujuan Menko Pegawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur  Negara No. 34 / MK.WASPAN / 1998.  Selanjutnya ditetapkan melalui Kepmendikbud No.099a/0/1988 dan diresmikan operasionalnya pada tanggal 8 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bpk. Yuwono Sudharsono.
Struktur awal organisasi GNI ( Kepmendikbud No. No.099a/0/1988 ) mengalami beberapa kali perubahan , terakhir ketika GNI berada dibawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, maka SK GNI dirubah menjadi Kepmendikbud Nomor PM.41/OOT.001/MKP-2006.
Organisasi tata kerja Galeri Nasional Indonesiasaat ini berdasarkan Permendibud Nomor 72 Tahun 2012 merupakan unit pelaksanan teknis dilingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kebudayaan.

Koleksi Galeri Nasional Indonesia
Galeri Nasional indonesia menyimpan,menghimpun dan memamerkan karya seni rupa seperti lukisan,sketsa ,grafis,patung,keramik,fotografi,seni  kriya dan seni instalasi.saat ini Galeri Nasional indonesia memiliki sekitar 1785 koleksi karya seniman Indonesia dan manca negara,antara lain;Raden Saleh,Hendra  Gunawan,Affandi,S.  Sudjojono,Basoeki  Abdullah,Barli Sasmitawi Nata,Trubus ,Popo Iskandar,Ahmad Sadali,Nashar,Soedarsono,Sunaryo,Amrus Natalsya,Hardi,Heri Dono,Dede Eri Supria,Ivan Sagita,FX. Harsono,Lucia Hartini,Irlantine Karnaya,Hendrawan Kanaryo,Nyoman Gunarsa, Made Wiyanta,Ida Bagus Made, I Ketut Soki, Wassily Kand  insky (Rusia), Hans Hartung (Jerman), Victor Vassarely (Hongaria), Sonia Delauney (Ukraina), Pierre Saulages (Parncis), Zao Wou Ki (China). Selain itu terdapat karya seniman dari sudan , India, Peru, Cuba, Vietnam,Myanmar dan lain-lain.

Aktifitas Galeri Nasional Indonesia
Ruang lingkup kegiatan Galeri Nasional yaitu,melaksanakan pameran (permanen, temporer, keliling), melaksanakan preservasi  (konservasi, restorasi), akuisisi dan dokumentasi , seminar, diskusi, workshop, performance art, pemutaran film / video ( screening) , festival, lomba, dan lain-lain yang berkenan dengan peningkatan pemahaman, keterampilan dan apresiasi seni rupa.  Galeri Nasional Indonesia juga memberikan pelayanan riset koleksi dan pemanduan ( guilding ) untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.

VISI DAN MISI

Visi

Terwujudnya pelestarian karya seni rupa untuk menumbuhkan masyarakat Indonesia yang kreatif, apresiatif dan mencintai khasanah budaya bangsa.

Misi

  • Melaksanakan pengumpulan, kajian, dokumentasi, pemeliharaan dan pengamanan karya seni rupa, khususnya yang menjadi koleksi negara.
  • Meningkatkan aktivasi pameran dan publikasi lainnya di bidang seni rupa dalam lingkup nasional dan internasional.
  • Meningkatkan kreativitas dan appresiasi terhadap karya seni rupa di kalangan perupa, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
  • Meningkatkan perluasan komunitas dan jaringan kerjasama / kemitraan di bidang seni rupa.
  • Meningkatkan layanan edukasi dibidang karya seni rupa serta mengembangkan sumber daya manusia dan sarana-prasarana Galeri Nasional Indonesia.
SEJARAH GEDUNG


Gedung yang terletak di Konengsplein Cost no. 4 ini, yang sekarang disebut dengan jalanMedan Merdeka Timur No.14 Jakarta Pusat.  Pada tahun 1817, G.C van Rijk membangun sebuah Indische Woonhuis di atas kavling ini dengan material yang diambil bekas Kasteel Batavia.  Pada tahun 1900 gedung ini merupakan bagian dari Gedung Pendidikan yang didirikan oleh Yayasan Kristen Carpentier  Alting Stitching ( CAS ) yang bernaung di bawah Ordo Van Vrijmetselaren atas prakarsa pendeta Ds. Albertus Samuel Carpentier Alting ( 1837-1935).  Gedung yang berarsitektur kolonial Belanda ini dipergunakan untuk Asrama Khusus bagi wanita, sebagai usaha pendidikan yang pertama di Hindia Belanda.


Pada tahun 1955, pemerintahan Republik Indonesia melarang kegiatan pemerintah dan masyarakat Belanda.  Bangunan dan pengelolaan usaha pendidikan tersebut kemudian dialihkan kepada Yayasan Raden Saleh yang masih penerus CAS dan tetap dibawah gerakan Vijmetselaren Lorge.  Berdasarkan keputusan yang dikeluarkan penguasaan tertinggi No.5 tahun 1962 yang ditanda tangani oleh Presiden Soekarno, gerakan Vijmetselaren Lorge dilarang dan Yayasan Raden Saleh dibubarkan.  Sekolah-sekolah beserta segala peralatannya diambil alih oleh pemerintahan Republik Indonesia dan diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.



ORGANISASI



KURATOR

Jabatan dan peranan kurator pada sebuah institusi museum/ galeri memegang peranan penting dan strategis. Idealnya kurator ditangani oleh staf ahli di GNI itu sendiri sebagai jabatan fungsional, akan tetapi karena predikat kurator itu sendiri memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu, sementara SDM yang tersedia belum memadai, maka selama ini GNI mengangkat Kurator dari kalangan pengamat dan akademisi seni rupa. Mereka diangkat oleh Dewan Penasehat dengan masa kerja 3 tahunan secara periodik dan dapat diperpanjang apabila Dewan menghendaki.
Adapun tugas dan tanggungjawab yang diemban adalah membantu menjaga kualitas dan profesionalitas dalam pelaksanaan program kegitan. Secara umum Tim Kurator memiliki tugas, antara lain:
  • Mengamati dan menganalisis perkembangan seni rupa Indonesia dan seni rupa International.
  • Mempertimbangkan dan menseleksi karya dan kegiatan pameran di GNI
  • Membantu mempertimbangkan tata pameran tetap, sistem pendokumentasian dan kebijakan pengelolaann koleksi
  • Melakukan kerjasama, bimbingan, edukasi, dan apresiasi seni rupa melalui kegiatan-kegiatan galeri.

Tim Kurator Galeri Nasional Indonesia

Kuss Indarto

Suwarno Wisetrotomo

Citra Smara Dewi

Asikin Hasan

RIzki A. Zaelani

 PAMERAN

Pameran yang diselenggarakan di Galeri Nasional Indonesia terdiri dari: Pameran Tetap, Pameran Temporter dan Pameran Keliling. Gedung pameran yang tersedia, terdapat 4 (empat) gedung, yaitu: Gedung A (1.350 M²), Gedung B (2.800 M²), Gedung C (750 M²) dan Gedung D (600 M²). Masing-masing gedung/ruang dikhususkan untuk memajang karya seni rupa modern dan kontemporer, seperti; Lukisan, patung, kria, grafis, fotografi, instalasi, seni media baru, dan lain-lain.

Terdapat Pameran penting yang pernah digelar di Galeri Nasional Indonesia antara lain: CP Open Biennale, Pameran Seni Rupa Nusantara, Asean New Media Arts Exhibition, OK Video, Jakarta Biennale, Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: MANIFESTO, Indonesia Art Award Exhibition; Pameran Karya Anak2 Berprestasi; Pameran “The Jakarta International Photo Summit, dll serta pameran lain yang menampilkan karya seniman Indonesia dan mancanegara.
Kegiatan Pameran di Galeri Nasional terdiri dari 3 jenis pameran seni yaitu :

Pameran Tetap

Pameran Temporer

Pameran Keliling

Pameran Tetap Galeri Nasional adalah kegiatan pameran permanen koleksi-koleksi museum Galeri Nasional yang diadakan sepanjang tahun berlokasi di Gedung B.
Pameran Tetap mempresentasikan koleksi Galeri Nasional Indonesia, karya seniman Indonesia dan mancanegara dengan penataan berdasarkan kurasi tertentu bergantian secara periodik.
Penataan materi/koleksi Pameran Tetap disusun berdasarkan pemikiran kuratorial yang membaginya menjadi tiga bentuk materi pameran, yaitu :
A. Pameran Koleksi Sejarah (dari masa perintisan seni rupa modern Indonesia hingga saat ini)
B. Pameran Koleksi Khusus
C. Pameran Koleksi Internasional
Jam berkunjung :
Selasa – Minggu, Pukul 10.00 – 15.00 WIB
Hari Libur Nasional : Tutup
Free Admission / Gratis

Pameran Temporer adalah kegiatan-kegiatan pameran seni tematis yang diselenggarakan pada periode-perido tertentu baik oleh Galeri Nasiona maupun atas kerja sama dengan pihak lain.
Untuk Pameran Temporer tersedia ruang pameran  Gedung A (1.350 M²), Gedung B (2.800 M²) dan Gedung C (750 M²). Masing-masing gedung/ruang dikhususkan untuk memajang karya seni rupa modern dan kontemporer, seperti; Lukisan, patung, kria, grafis, fotografi, instalasi, seni media baru, dan lain-lain.
Banyak pameran penting yang pernah digelar di Galeri Nasional Indonesia antara lain: CP Open Biennale, Pameran Seni Rupa Nusantara, Asean New Media Arts Exhibition, OK Video, Jakarta Biennale, Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: MANIFESTO, Indonesia Art Award Exhibition; Pameran Karya Anak2 Berprestasi; Pameran “The Jakarta International Photo Summit, dll serta pameran lain yang menampilkan karya seniman Indonesia dan mancanegara.

Pameran Keliling
  

Pameran keliling Indonesia atau Pameran keliling di luar negeri adalah salah satu program kegiatan yang dipersiapkan secara berkala (minimal setahun sekali). Program ini dimaksudkan untuk memperkenalkan lebih dekat tentang eksistensi lembaga dan koleksi seni rupa (state collection) karya seniman Indonesia yang tersimpan di Galeri Nasional Indonesia kepada masyarakat luas di berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara. Selain itu juga merupakan ajang untuk peningkatan kreativitas dan apresiasi seni serta mendorong sepirit barkarya bagi perupa daerah.

Pameran keliling sudah dilaksanakan diberbagai kota dan negara, a.l. Medan, Menado, Balikpapan, Ambon, Palembang, Mataram, Kuala Lumpur, Manila, Bangkok, Hanoi dan Tlemcen (Aljazair).


Contact Person
Galeri Nasional Indonesia
Jl. Medan Merdeka Timur No. 14
Jakarta 10110 - Indonesia
Telephone: (021) 34833954 ; 3813021. (Director) 34833955
Facsimile: (021) 3813021
E-mail: galnas@indosat.net.id
Blogspot Galeri Nasional Indonesia : pameranceremonial.blogspot.com

 Fasilitas Galeri Nasional

Ruang pameran tetap : Gedung B (luas 1400 m²), Gedung C (luas 840 m²).
Denah Ruang Pameran Tetap


Ruang pameran temporer :


Gedung A (luas 1350 m² - kapasitas 150 karya)


Denah Gedung A





Gedung C(luas 840 m² - kapasitas 100 karya)


Gedung D (luas 600 m² - dapat digunakan untuk pameran terbuka,   workshop dan pertunjukan seni).

RUANG SEMINAR


Galeri Nasional Indonesia memiliki fasilitas ruang seminar (serba guna) untuk mendukung kegiatan seminar, diskusi pembahasan karya seni rupa. Kapasitas ruang seminar ini dapat menampung sekitar 200 orang. Dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC), agar suasana seminar atau diskusi terasa nyaman.



Gedung Perpustakaan Kebudayaan
Galeri Nasional Indonesia









LABORATORIUM

Pekerjaan konservasi-restorasi dilakukan pada Laboratarium Konservasi dengan fasilitas penerangan lampu polikhromatis dan ultra-violet. Bersikulasi udara, ber- AC, dan dialiri air distilasi. Laboratarium ini juga dilengkapi tabung-tabung gelas yang berfungsi sebagai wadah atau alat ukur/ analisa, alat-alat ukur elektronik dan komputer pendukung untuk analisa dan simulasi pekerjaan teknis mekanis. Alat mikrokopis, alat kontrol klimotologi, ruang fumigasi serta alat pendingin untuk membasmi jamur atau serangga juga melengkapi laboratorium ini. Para tenaga terlatih kami siap melayani anda secara profesional.


AGENDA
Pameran Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto #4 (2014)






MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDYAAN
REPUBLIK INDONESIA

Assalamualaikum wr.wb

Secara umum, orang menghargai soal kebudayaan dalam bukti-bukti ekspresi kesenian. Dalam sejarah panjang kesalahan-pahaman di bidang ilmu pengetahuan tentang kebaruan kebudayaan non-barat, dibandingkan kebudayaan barat, adalah ukuran-ukuran yang dipahami melaluiberbagai pencapaian dan kemajuan di bidang seni. Dengan demikian, bagaimana ekspresi seni sebuah masyarakat ditunjukkan dan dibanggakan maka disitu pula wajah kemajuan budaya sebuah bangsa dipertontonkan. Jaminan bagi perkembangan dan kemajuan seni tidak hanya menunjukkan bagaimana identitas kultural sebuah bangsa akan bisa dikenal dan dikenang tetapi juga menyediakan kemungkinan bagi para pendukung budaya atau para seniman untuk terus mengembangkan kemampuan dan kapasitas mereka untuk menghasilkan karya-karya seni yang bermutu dan memiliki faedah. Kompleksitas kemajuan kebudayaan Indonesia kini tak hanya mengandung aneka kemajemukan budaya tetapi juga arus besar pembentukan masyarakat kontemporer yang berwatak global. Tantangan dibidang pengembangan seni tak hanya menyangkut  upaya mengembangkan cara-cara untuk mengenal, menghargai, dan merayakan perbedaan budaya secara bersama; tetapi juga menimbang berlangsungnya dampak-dampak yang merugikan dari perkembangan proses industrialisasi seni dan budaya. Dampak semacam ini akan bisa mengkerdilkan sikap, daya juang, dan kemampuan kreatifitas sebuah bangsa dalam iklim persaingan budaya secara global.

Lembaga-lembaga kebudayaan dan kesenian Negara, sepertihalnya Galeri Nasional Indonesia yang bernaung dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud akan terus dikembangkan agar bisa bekerja melayani perkembangan seni dan budaya sehingga mampu menjamin berlangsungnya kemajuan dibidang seni, kreativitas, serta pemikiran. Pencapaian-pencapian dibidang seni tidak hanya akan mampu berkembang selaras dengan berbagai kemajuan di bidang  teknologi dan perubahan sosial tetapi juga bisa diapresiasi sebagai transkripsi pengalaman hidup dan pengetahuan yang memberikan manfaat. Penyelenggaraan Pameran Besar Seni Rupa Indonesia – MANIFESTO #4 2014, dengan topic masalah tentang “keseharian”, ini adalah salah satu contoh mengenai dinamika kemajuan seni rupa yang didorong oleh inisiatif kreatif para seniman generasi muda Indonesia. Semoga karya-karya mereka yang inspiratif dan mengandung gagasan yang segar ini akan memberikan informasi dan gagasan yang baru mengenai perkembangan seni rupa Indonesia di masa mendatang.   

Kepada para seniman yang turut berpameran kami ucapkan selamat. Kami juga menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para curator, panitian, dan semua pihak yang telah bekerja sama menyiapkan kegiatan pameran besar ini.

Terima Kasih.
Wassalamualaikum wr.wb


                                                                                                                                Jakarta, 20 Mei 2014
                                                                                                                                Mohammad Nuh



PENGANTAR


KEPALA GALERI NASIONAL INDONESIA

Penyelenggaraan Pameran Besar Seni Rupa Indonesia yang lebih dikenal sebagai Pameran MANIFESTO pada tahun ini adalah yang ke-empat (4) kalinya. Pameran MANIFESTO yang pertama (1) diikuti oleh 350 karya dari para seniman di Indonesia, diselenggarakan pada tahun 2008 dalam rangka menyambut peringatan 100 tahun hari Kebangkitan Nasional Indonesia. Kegiatan Pameran MANIFESTO kemudian diselenggarakan secara rutin setiap dua (2) tahun sekali hingga penyelenggaraannya pada tahun ini. Pameran MANIFESTO Kedua (2) berjudul “Percakapan Masa” tahun 2010 sedangkan MANIFESTO yang ketiga (3) diadakan pada tahun 2012 dengan judul “ORDE dan KONFLIK”. Meski tidak dinyatakan sebagai suatu pameran bienal seni rupa, namun MANIFESTO yang diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia pada dasarnya adalah pameran dua tahunan (biennale) yang menunjukkan berbagai gejala dan tanda penting dalam perkembangan seni rupa Indonesia.

Galeri Nasional Indonesia sebagai lembaga kebudayaan bekerja tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai museum seni rupa modern Indonesia tetapi juga secara aktif mendorong perkembangan seni rupa yang terus berubah dan menunjukkan berbagai tahap keberhasilan yang bersifat dinamis. Galeri Nasional Indonesia tidak hanya menjaga koleksi karya-karya seni rupa penting dan bersejarah milik Negara, tetapi juga mengundang partisipasi dan interaksi public: para seniman, pemerhati dan pecinta seni rupa di Indonesia dalam berbagai kegiatan pameran yang menarik dan berbagai jenis diskusi maupun lokakarya seni rupa yang bersifat mendidik dan inspiratif. Kegiatan pameran MANIFESTO adalah salah satu tradisi pameran besar Galeri Nasional Indonesia, selain Pameran Seni Rupa Nusantara, yang terus menerus mencoba untuk memberikan penghargaan kepada hasil-hasil pemikiran dan prestasi kerja para seniman Indonesia.

Pameran MANIFESTO ke-empat (4) dengan judul ‘KESEHARIAN’ ini adalah sebuah kesempatan yang khusus ditujukan kepada inisiatif dan penjelajah estetik yang dilakukan oleh para seniman generasi muda Indonesia. Pameran ini diikuti oleh ± 79 karyayang terdiri dari 5 perupa sebagai commission artists dan selebihnya adalah karya para perupa generasi muda Indonesia yang menunjukkan konsistensi sikap berkarya dan proyeksi pengembangan diri yang memenuhi syarat untuk dipilih sebagai peserta pameran oleh Tim Kurator Pameran. Mereka menampilkan berbagai bentuk, media, teknik, dan ekspresi seperti lukisan, patung, kriya, seni cetak, Fotografi, Video Art, Object, dsn Seni Instalasi.



Semoga pameran ini tak hanya memberikan kesempatan dan dorongan kepada para seniman muda kita tetapi juga berhasil menyampaikan kepada kita semua seluruh pandangan, sikap, dan pesan generasi muda yang bersemangat serta optimis dalam mengembangkan dan memajukan seni rupa Indonesia dimasa mendatang. Kami ucapkan selamat kepada para seniman yang terlibat dalam kegiatan pameran ini  serta kami sampaikan ucapan terima kasih kepada para curator, pengelola kegiatan, dan seluruh pihak yang telah bekerjasama mewujudkan kegiatan ini. Terima Kasih

                                                                                                Jakarta, 20 Mei 2014
                                                                                                Tubagu ‘Andre’ Sukamana
Gelaran akbar Galeri Nasional Indonesia yang paling ditunggu-tunggu kembali disenggalarakan pada tahun 2014 ini. Pameran Besar Seni Rupa Indonesia dua tahunan (bienalle) yang dikenal dengan Manifesto ini kini telah memasuki edisi keempatnya.
Sejak penyelenggaran pertamanya di tahun 2008 silam, Manifesto telah  menyedot perhatian banyak seniman dari berbagai kota besar di Indonesia untuk ikut berpartisipasi. Tak kurang dari 350 seniman dari seluruh Indonesia akan memamerkan karya-karya terbaiknya pada Pameran Besar Seni Rupa Indonesia: Manifesto #4 (2014) ini.
Selain itu, di pameran inilah para penikmat seni bisa memuaskan hasratnya menikmati karya-karya terbaik seniman generasi muda Indonesia, yang dipamerkan bersama karya-karya maestro Indonesia koleksi Galeri Nasional lainnya. Karya-karya maestro Indonesia yang turut ditampilkan pada pameran Manifesto-Manifesto terdahulu ialah karya-karya Affandi, Sudjojono, Hendra Gunawan, Mochtar Apin, dan lain-lain.
Kurang lebih ada 79 karya seni rupa 2 Dimensional dan 3 Dimensional berupa Lukisan, Patung, Seni Cetak, Seni Kriya, Fotografi, Video Art, Object, dan Seni Instalasi yang akan ditampilkan pada pameran akbar Manifesto #4 2014 ini. Karya-karya tersebut mengusung satu tema bertajuk “KESEHARIAN: Mencandra Tanda-Tanda Masa.” Disinilah letak daya tarik Pameran Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto. Ratusan seniman generasi muda Indonesia pilihan dan dinilai memiliki konsistensi, sikap berkarya, dan proyeksi pengembangan diri yang baik akan mengimplementasikan tema besar tersebut sesuai dengan interpretasi, rasa, dan karsa masing-masing.
Mencandra keseharian adalah sebuah cara untuk menyelami kembali esensi pengalaman dan kejadian keseharian itu sendiri: mencoba keluar dari rutinitas dan keragu-raguan untuk menemukan kepastian yang lebih nyata, yaitu menjadi manusia yang mampu memelihara kesadaran. Mencandra keseharian di masa kini berarti mengenal, mengurai, dan menarik peta hubungan serta kaitan yang terjadi ‘di sini’ dan ‘di sana’, antara yang lokal dengan yang global, serta milik pribadi dengan milik orang lain. Lebih jauh lagi mencandra keseharian sendiri mengajak untuk membaca tanda-tanda zaman yang beredar melalui berbagai media interaksi dan komunikasi. Oleh sebab itu MANIFESTO#4 (2014) telah memilih para seniman dari generasi muda yang mengenal dengan sangat akrab pola interakasi dan komunikasi masa kini.
Agenda besar ini akan dilangsungkan di Gedung A, B, C, dan outdoor, Ruang pameran Galeri Nasional Indonesia. Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat – 10110. Pameran Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto #4 (2014) akan secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan – Republik Indonesia : Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEA pada hari selasa, 20 Mei 2014 mendatang. Perhelatan akbar ini sendiri berlangsung selama 18 hari berturut-turut, sampai hari penutupannya pada tanggal 7 Juni 2014 mendatang.
Nama-nama yang tak asing lagi di dunia seni rupa Indonesia akan turut serta sebagai Kurator Pameran Besar Seni Rupa Indonesia Manifesto #4 (2014) ini. Di antaranya ialah, Jim Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan. Serta Zamrud Setya Negara dan Bayu Genia Krisbhie sebagai co-kurator.

Informasi Kegiatan :

Waktu Pameran : 20 Mei – 7 Juni 2014
Peresmian : Selasa, 20 Mei 2014
Pukul : 19.00 Wib – Selesai.
Tempat : Gedung A, B, C, dan outdoor, Ruang pameran Galeri Nasional Indonesia.
Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Jakarta Pusat - 10110
Karya : Karya seni rupa 2 Dimensional dan 3 Dimensional (Lukisan, Patung, Seni Cetak, Seni Kriya, Fotografi, Video Art, Object, Seni Instalasi.
Jumlah Karya : ± 79 karya
Peserta : Seniman generasi muda Indonesia yang menunjukkan konsistensi sikap berkarya dan proyeksi pengembangan diri yang memenuhi syarat untuk dipilih sebagai peserta pameran.
Kurator : Jim Supangkat, Rizki A. Zaelani, A. Rikrik Kusmara dan Asikin Hasan.
Co-Curator : Zamrud Setya Negara dan Bayu Genia Krisbhie.

RANGKAIAN ACARA PENDUKUNG PAMERAN BESAR SENI RUPA INDONESIA “MANIFESTO #4. 2014”

SEMINAR :
“SENI RUPA INDONESIA KINI: Mencandra Tanda-Tanda Masa”
Kegiatan seminar seni rupa Indonesia ini akan menghadirkan para pembicara: seniman peserta pameran, kurator, pengamat seni rupa, dan pengamat kajian sosial-budaya khususnya budaya populer dan perkembangan masyarakat kontemporer Indonesia saat kini.
Rabu, 21 Mei 2014
Pukul 10.00 WIB Selesai
Ruang Seminar Galeri Nasional Indonesia.
PROGRAM ARTIST TALK
Program ini akan menghadirkan perwakilan seniman peserta pameran yang akan menjelaskan dan berinteraksi dengan publik secara langsung dalam kurun waktu penyelenggaraan kegiatan pameran.
Sabtu, 31 Mei 2014
Pukul 14.00 WIB – Selesai
Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia.

PROGRAM GALLERY TOUR
Program ini akan memberikan panduan penjelasan pameran oleh kurator pameran kepada publik pengunjung pameran dalam bentuk interaksi dan dialog.
Sabtu, 31 Mei & 7 Juni 2014
Pukul 11.00 WIB – Selesai
Ruang Pameran Galeri Nasional Indonesia.



AGENDA
Tanggal: 28 April – 3 Mei 2014

Pameran Keliling Karya Pilihan Koleksi Galeri Nasional Indonesia merupakan salah satu program yang dilaksanakan secara berkala setiap tahunnya dengan tujuan memperkenalkan karya-karya seni rupa koleksi negara yang disimpan oleh Galeri Nasional Indonesia sehingga dapat langsung dilihat dan diapresiasi oleh masyarakat luas di berbagai daerah di seluruh Indonesia.  Pameran ini juga menampilkan karya-karya pilihan perupa wilayah setempat yang dipilih dan disajikan secara berdampingan dalam satu ruang pameran.
Pameran keliling seperti  ini sebelumnya telah berlangsung di beberapa kota di Indonesia seperti: Medan (2006), Manado (2007), Balikpapan (2008), Ambon (2009), Palembang (2010), Banjamasin (2011), Makassar (2012), Pontianak (2013), dan Pekanbaru (2013).
Pada pameran keliling kali ini yang bertempat di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur bertajuk “OKOMAMA : Bianglala Rupa Flobamorata”, ditampilkan sebanyak total 40 karya. Karya tersebut antara lain adalah : 20 lukisan karya para maestro seni rupa Indonesia dan Internasional yang menjadi koleksi Galeri Nasional Indonesia seperti : Affandi, Agus Djaja, Agus Kamal, Bagong Kussudiardjo, Dullah, G. Sidharta Soegijo, Kartono Yudhokusumo, Labiqoh Azzahroh, Lian Sahar, Popo Iskandar, Ida Hajar, S. Sudjojono, Tisna Sanjaya, Made Wianta, Sunarto PR, Satyagraha, Anna-Eva Bergman, Hans Arp, Hans Hartung, dan Sonia Delauney,  serta 20 karya perupa pilihan Nusa Tenggara Timur, yang terdiri atas 15 lukisan, 2 patung, 2 karya fotografi, dan 1 karya instalasi. Para perupa tersebut antara lain adalah: Adi Manu, Aris Umbu, Danny Stamp, Ever Eliezer Lomi Rihi, Fredrik Messah, George Eman, Jaky lau, Fery Wabang, Yopie Liliweri, Geradus Louis Fori, Luiz O. Wilson, Randy Sakuain, Tinik Royaniwati dan Ubed Mashonef.
Pameran ini diharapkan dapat  menjadi referensi dan meningkatkan apresiasi bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur terhadap karya-karya seni rupa, baik karya koleksi negara maupun karya perupa di Nusa Tenggara Timur; memberikan semangat, dorongan dan motivasi terhadap para seniman Nusa Tenggara Timur untuk terus berkreasi dan menciptakan karya-karya terbaiknya sehingga turut mengembangkan seni rupa daerahnya; mempererat kerjasama semua pihak yang terlibat di dalamnya; dan menjadi  titik awal kerjasama yang baik lainnya di masa mendatang.

Informasi Kegiatan :

Kurator:
Kus indarto
Asisten Kurator:
Yohanes K.N. Liliweri
Zamrud Setya Negara
Bayu Genia Krishbie
Pembukaan :
Senin, 28 April 2014, Pukul 09.00 WITA s.d. Selesai
Dibuka secara resmi oleh :
Bapak Frans Lebu Raya
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pameran dibuka untuk umum tanggal 28 April s.d. 3 Mei 2014
Pukul 09.00 s.d. 17.00 WITA
Rangkaian Acara :
Diskusi Seni Rupa
Senin, 28 April 2014 Pukul 13.00 WITA s.d. selesai
Lokasi Pameran dan Diskusi:
Di Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jl. Kejora No. 1, Kupang
Kerjasama :
Galeri Nasional Indonesia dan Taman Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur


PENGUMUMAN


Penyelenggaraan Lomba Desain Mural yang diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah berakhir dan mendapat animo yang cukup dari para pelaku/kreator/praktisi mural. Sampai batas akhir waktu penerimaan desain mural, telah terkumpul  87 (delapan puluh tujuh) karya dari  56 (limapuluhenam ) kelompok peserta lomba yang berasal dari Sumatera Barat, lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat , Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Selanjutnya  pada hari Senin,21 April 2014 dilakukan proses penjurian yang relatif alot oleh para dewan juri yang terdiri dari Citra Smara Dewi (Kurator Galeri Nasional Indonesia), Nono Warseno (Dosen Seni Murni ISI Yogyakarta), Irawan Karseno (Ketua Dewan Kesenian Jakarta), maka terpilih para pemenang dengan katagori sbb:

Pemenang Terbaik :

Nama Kelompok
SERRUM
Judul Karya
"I Do Insane"
Nama Peserta
1) Yohanes Daris Adi Brata
2) Arief Rahman
3) M. Gatot P.
4) M. Sigit Budi S.
Alamat
Jl. Gurame No.3 Rawamangun
Jakarta Timur


Nama Kelompok
FOREVERFAT
Judul Karya
“Indonesia Baik Baik Saja"
Nama Peserta
1) Dias Prabu
2) Fika Ria Santika
Alamat
Jl. Assamawat Rt.07 No. 178 Kampung Kersan  Tirtonirmolo
Kasihan, Bantul DIY
Kepada 2 (dua) pemenang terbaik berhak mengeksekusi desain mural tersebut diatas dinding berukuran 16,2 m x 3,14 m yang berlokasi di dalam lingkungan Galeri Nasional Indonesia. Eksekusi karya dibagi ke dalam 2 (dua) tahap: tahap pertama berkaitan dengan pelaksanaan Pameran Besar Seni Rupa “Manifesto” 4 yang akan berlangsung pada tanggal 8 Mei 2014 di Galeri Nasional Indonesia. Sedangkan eksekusi karya tahap kedua berkaitan dengan penyelenggaraan Pameran Triennale Patung kontemporer yang akan berlangsung pada tanggal 22 Oktober 2014 di Galeri Nasional Indonesia.
Selain 2 kelompok pemenang terbaik, juga terpilih 3 pemenang nomonator sebagai:
1.  Nominasi I   : KOKKANG (Rinai Gerimis di Negeri Pelangi)
2.  Nominasi II  : COMOLO & NIKA ( Fabel)
3.  Nominasi III : STUFO (Berbagi Senyum)
Demikian keputusan ini telah ditetapkan dan diumumkan kepada publik untuk dapat diketahui dan digunakan sebagamana mestinya. Selamat dan Sukses untuk para pemenang dan Galeri Nasional Indonesia mangucapkan terima kasih kepada para perserta lomba atas partisipasinya. Semoga tetap eksis dan kreatif.
Berikut karya Pilihan Terbaik dan Nominasi yang terpilih :

Terbaik 1 : I do Insane, SERRUM, Rawamangun Jakarta Timur


Terbaik 2 : Indonesia baik-baik saja, FOREVERFAT, Bantul Yogyakarta





Nominasi 1 : Rinai Gerimis di Negeri Pelangi, KOKKANG, Kendal Jawa Tengah


Nominasi 2 : Fabel, COMOLO & NIKA, Gunung Sindur Bogor


Nominasi 3 : Berbagi Senyum, STUFO, Makasar





Seminar “Peran Galeri, Kurator dan Kritik Seni Rupa Kini
”  Universitas Negeri “  Malang pada tanggal 27 Februari 2014 lalu. 


Galeri Nasional Indonesia Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud mengawali rangkaian kegiatan dalam Program Bimbingan Dan Edukasi Galeri Nasional Indonesia tahun 2014 dengan menggelar Seminar Nasional bertema “Peran Galeri, Kurator dan Kritik Seni Rupa Kini” yang diadakan di Aula Fakultas Sastra (AFA) Gedung E6 Lantai 2 Universitas Negeri Malang pada tanggal 27 Februari 2014 lalu.



Kegatan seminar dibuka dengan penampilan Tarian Tradisional “Jejer Jaran Dawuk” kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan oleh Bapak Drs. Iriaji, M.Pd (Kajur Seni/Desain) yang kemudian di susul sambutan oleh Drs. Tubagus Sukmana, M.Ikom (Kepala Galeri Nasional Indonesia) kemudian sambutan sekaligus peresmian Acara Seminar Nasional oleh Prof. DR. Suparno (Rektor Universitas Negeri Malang).



Seminar ini dihadiri sekitar 300 orang melebihi target awal sebanyak 200 orang dimana peserta seminar terdiri dari dosen guru mahasiswa serta para seniman yang berasal dari Dewan Kesenian Malang (DKM) Dewan Kesenian Batu (DKB) .
Tampil sebagai moderator seminar adalah Dra. Lilik Indrawati M.Pd, dan materi-materi seminar yang disampaikan terdiri dari :
  • “Posisi Malang Dalam Peta Seni Rupa Indonesia” yang disampaikan oleh DR. Hariyanto M.Hum (Perwakilan Dosen Jurusan Seni dan Desain (Sedesa) Universitas Negri Malang.
  • “Seni Rupa Berlari Tanpa Henti”  yang disampaikan oleh Kuss Indarto (Kurator Galeri Nasional Indonesia)
  • “KRITIK SENI : Penghampiran Pada Permasalahan” yang disampaikan oleh Bambang Subarnas (Pengamat dan Kritikus Seni)
  • “Manajemen Pameran Seni Rupa di Galnas” yang disampaikan oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia Drs. Tubagus Sukmana, M.Ikom  
Acara ditutup dengan Penyerahan sertifikat dan cinderamata kepada Nara Sumber dan peserta secara simbolik.





 bagi siswa SMP, SMA/Sederajat se-Jabodetabek
Diselenggarakan : tanggal 15 April 2014


Galeri Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sukses menggelar kegiatan edukasi dalam bentuk Workshop Seni Grafis “Cukil Kayu” bagi para siswa SMP, SMA dan sederajat di Jabodetabek pada tanggal 15 April 2014 kemarin.
Workshop ini merupakan rangkaian Program Bimbingan dan Edukasi Galeri Nasional dalam upaya memperluas dan meningkatkan kreativitas serta apresiasi seni di kalangan pelajar dimana sebelumnya selama tahun 2014 ini GNI telah menyelenggarakan 2 kegiatan Bimbingan dan Edukasi dalam bentuk Seminar Seni Rupa.  Yang pertama adalah Program Bimbingan dan Edukasi Galeri Nasional Indonesia, Malang  27 Februari 2014, bertempat di  Aula Fakultas Sastra (AFA), Gd. E6 Lt.2 Universitas Negeri Malang dan Program Bimbingan dan Edukasi Galeri Nasional Indonesia, Tasikmalaya  27 Maret 2014, bertempat di  Aula Desain Komunikasi Visual, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Tasikmalaya.
Workshop Seni Grafis “Cukil Kayu” diselenggarakan di ruang Serbaguna Galeri Nasional Indonesia, Jl. Medan Merdeka Timur No.14 Jakarta Pusat -10110 yang diikuti oleh 100 lebih peserta yang berasall dari beberapa sekolah SMP, SMA dan sederajat di wilayah Jabodetabek. Peserta melebihi target awal yang ditetapkan sebanyak 100 orang.
Diresmikan oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia Drs. Tubagus Sukmana, M.Ikom ,  kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB ini terdiri dari 3 rangkaian acara sebagai berikut :
  • Workshop Seni Grafis Cukil Kayu
  • Pemutaran Film/Video Dokumenter Maestro Seni Rupa Indonesia dan Profil GNI
  • GALNAS Edu Corner
Hadir sebagai narasumber antara lain :
  • Syaiful Ardiyanto  (Praktisi Seni Rupa)
  • Ady Oi Rasstya  (Praktisi Seni Rupa)
  • Iman Hartono    (Praktisi Seni Rupa)
Acara ditutup dengan Penyerahan sertifikat dan cinderamata kepada narasumber dan peserta secara simbolik.
Pada saat yang bersamaan, di Galeri Nasional Indonesia juga masih berlangsung Pameran Seni Rupa Karya Guru Seni Budaya “Guru Seni Berlari” yang berakhir 28 April 2014.






PAMERAN SENI RUPA
“KARYA GURU SENI BERLARI”
Tanggal 11-28 April 2014
diikuti oleh 111 peserta dari berbagai proponsi di Indonesia

Pembukaan: Jumat 11 April 2014, Pk. 19.30 WIB – selesai
Pameran dibuka untuk umum tanggal 12 – 28 April 2014, Pk.10.00 – 19.00 WIB 

Guna memperluas serta meningkatkan kreativitas juga apresiasi seni di kalangan masyarakat serta menjalinnya komunikasi antar guru seni budaya se Indonesia, Galeri Nasional Indonesia mengadakan pameran Seni Rupa Guru Seni Budaya yang bertajuk :”Guru Seni Berlari”.

Implementasi dari fungsi Galeri Nasional Indonesia sebagai institusi museum (art museum), diantaranya adalah melaksanakan pameran, kemitraan dan layanan edukasi di bidang seni rupa. Fungsi ini memegang peran yang signifikan dengan dunia pendidikan sebagai sumber belajar dalam rangka mengenal dam mencintai karya seni dan nilai budaya bangsa. Selain itu lembaga ini juga berperan untuk meningkatkan kreativitas dan apresiasi seni masyarakat, termasuk kalangan para pendidik dan siswa.

Pada pertengahan tahun lalu, Galeri Nasional Indonesia untuk pertama kalinya berhasil menyelenggarakan Pameran Karya Pengajar Seni Rupa 2013 : "Melihat/Dilihat". Pameran tersebut menghadirkan 74 peserta dengan 74 karya seni rupa dari 31 Perguruan Tinggi Seni dan Universitas di seluruh Indonesia. Pameran ini juga diiringi dengan Seminar Nasional "Melihat/Dilihat": Menyorot Pendidikan Tinggi Seni di Indonesia". Aktivitas pameran dan seminar ini mendapatkan sambutan yang sangat positif, tidak saja oleh civitas akademika perguruan tinggi seni dan universitas, tetapi juga oleh masyarakat umum.

Kali ini Galeri Nasional Indonesia untuk pertama kalinya memberikan ruang bagi para guru seni budaya SMP, SMA, SMK, dan yang sederajat dari seluruh Indonesia, untuk menunjukan kreativitas dan kompetensinya dalam berkarya seni maupun dalam mempersiapkan media pembelajaran melalui ajang pameran seni rupa berskala nasional yang bertajuk Pameran Seni Rupa Karya Guru Seni Budaya 2014: GURU SENI BERLARI.

Animo para guru seni budaya untuk berpartisipasi pada kegiatan ini cukup besar, tidak kurang dari 400 karya yang berasal dari 22 propinsi mengikuti seleksi. Setelah melalui proses seleksi dan undangan khusus oleh Tim Kurator (Suwarno Wisetrotomo dan Citra Smara Dewi), terpilih 111 karya (peserta) dari 19 provinsi di Indonesia, yaitu terdiri dari para guru seni budaya tingkat SMP (40 Orang), SMA (37 Orang), SMK (30 Orang) dan sekolah yang sederajat (4 Orang). Masing-masing menampilkan karya dalam berbagai medium, teknik dan ekspresinya, yakni berupa lukisan, patung, instalasi, kriya, grafis, fotografi, batik, dll.
Pameran ini akan berlangsung 11 - 28 April 2014 dan akan dirangkai dengan kegiatan Seminar Nasional yang mengambil tema 'Sinergitas Galeri Nasional dan Guru dalam Pendidikan Seni Budaya' serta acara workshop seni grafis.

Harapan kami, semoga Kegiatan ini dapat dijadikan sarana untuk memotivasi diri, memacu guru untuk terus berlari meningkatkan kreativitas dan kompetensinya sejalan dengan implementasi Kurikilum 2013, dimana pelajaran seni budaya mendapat tambahan porsi jam termasuk penerapan muatan lokal yang lebih fleksibel agar para siswa dan guru memiliki kesempatan untuk mempertajam kreativitasnya. Pendidikan seni budaya merupakan bagian penting dari pendidikan karakter bangsa. Manusia-manusia yang mengerti dan mampu mengapresiasi seni, adalah mereka yang memiliki sensitivitas kemanusiaan yang lebih baik, di manapun posisi, jabatan, dan peran mereka dalam kehidupan.

Peserta Pameran :
  1. Miftahul Fauzi (SMAK Santo Yusup Karangpilang Surabaya) - Jawa Timur
  2. Adek Marhaenika (Bina Bangsa School) - DKI Jakarta
  3. Agung Prabowo (SMPN 3 Gempol Satu Atap) - Jawa Timur
  4. Agung Suroso (SMAN 1 Sangatta Utara) - Kalimantan Timur
  5. Agus Astoro (SMP Regina Pacis Bogor) - Jawa Barat
  6. Agus Budi Khoiri (SMP Taman Harapan) - Jawa Timur
  7. Agus Fitriyono (SMP Bina Mulia) - Kalimantan Barat
  8. Agus Junawan (National High Jakarta School)
  9. Agus Suyono (SMKN 1 Mojosongo) - Jawa Tengah
  10. Amirna Tita Listiana (SMA Muhammadiyah Yogyakarta) - DI Yogyakarta
  11. Amiruddin (SMKN 8 Padang) - Sumatera Barat
  12. Amrianis (SMKN 4 Padang) - Sumatera Barat
  13. Amy Zahrawaan (SMAN 87 Jakarta) - DKI Jakarta
  14. Anang Prasetyo (SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung) Jawa Timur
  15. Andi Arifianto (SMAN 1 Driyorejo) Jawa Timur
  16. Andi Hernadi (SMA Hasyim Asy’ari. Pekalongan) - Jawa Tengah
  17. Andi Sulistiyono (SMPN 1 Jatikalen) - Jawa Timur
  18. Andi Suandi (Sekolah Islam Al Izhar) - DKI Jakarta
  19. Andon Esty (SMP Pangudi Luhur St. Vincentius Sedayu) - DI Yogyakarta
  20. Ani Suhartini (SMPN 2 Limbangan Garut) - Jawa Barat
  21. Arief Rachman (SMA 1 Diponegoro) DKI Jakarta
  22. Arif Fajar Hastanto (SMPN 2 Watulimo) Jawa Timur
  23. Arif Fiyanto (SMP Regina Pacis Surakarta) - Jawa Tengah
  24. Basuki Ratna Kurniawan (SMP Negeri 1 Saradan) - Jawa Timur
  25. Basuki Sumartono (PPPPTK Seni dan Budaya) - DI Yogyakarta
  26. Bentrizal (SMKN 4 Padang) - Sumatera Barat
  27. Bernas Wahyu Widarti (SMAN 2 Metro) - Lampung
  28. Budi Karmanto (Gandi School Ancol) - DKI Jakarta
  29. Budiamin (SMPN 1 Binakal) - Jawa Timur
  30. Budiman Damanik (SMAN 2 Binjay) - Sumatera Utara
  31. Cendy Suryabintana (SMPN 41 Batam) - Kepulauan Riau
  32. Deddy Iskandar (SMAN 1 Batu) - Jawa Timur
  33. Danny Stamp Ardhiyanto (The Gandhi Memorial International School) - DKI Jakarta
  34. Denny (SMP Islam Terpadu Raudhatul Muttaqin) - Jawa Barat
  35. Didin Wahyudin (SMAN 22 Jakarta) - DKI Jakarta
  36. Dini Birdieni (SMPN 34 Bandung) - Jawa Barat
  37. Eddy Hermanto (SMA Negeri 17 Bandung) - Jawa Barat
  38. Eddy Sumiarna (Madrasah Tsanawiyah Daarul Qolam) - Jawa Barat
  39. Eko Haryono (SMKN 3 (SMSR) Kasihan Bantul) - DI Yogyakarta
  40. Ellys Nanik Setyawati (SMKN 12 Surabaya) - Jawa Timur
  41. Eneng Nani Suryati (SMAN 1 Ngamprah) - Jawa Barat
  42. Fafan Afriyadi (SMAN Taman Siswa Genteng Banyuwangi) - Jawa Timur
  43. Fuad Ardi Nugraha (SMKN 3 (SMSR) Kasihan Bantul) - DI Yogyakarta
  44. unawan (SMPN 17 Kota Serang) - Banten
  45. Hadi Wijaya (SMAN 4 Purwokerto) - Jawa Tengah
  46. Hannavy (SMAN 1 Manyar) - Jawa Timur
  47. Hartono (SMKN 3 (SMSR) Kasihan Bantul) - DI Yogyakarta
  48. Hasan (SMP Bina Widya Solo) - Jawa Tengah
  49. Herisman Tojes (SMKN 4 Padang) - Sumatera Barat
  50. I Made Putra Indrawan (SMP Harapan Mulia Denpasar) - Bali
  51. I Nengah Kisid (SMAN 1 Mataram) - Nusa Tenggara Barat
  52. I Putu Bambang Juliarta (SMKN 1 Sukawati) - Bali
  53. I Wayan Subiartana (SMPN 2 Marga) - Bali
  54. Ika Kurnia Mulyati (SMA Negeri 1 Wanasalam) - Banten
  55. Indra Kesuma (SMA Islam Al-Azhar 6) - Banten
  56. Isman Rahadian (SMAN 5 Sukabumi) - Jawa Barat
  57. Jamaidi (SMKN 4 Padang) - Sumatera Barat
  58. Jaya Adi (SMAN 2 Boyolali) - Jawa Tengah
  59. Jayus Agus Tono (SMK Al Madani) - Kalimantan Barat
  60. Jiyu (SMPLB Karya Bhakti Surabaya) - Jawa Timur
  61. Khriz Atmaja (SMPN 1 Bonjol) - Sumatera Barat
  62. Khusnul Bahri (SMKN 12 (SMSR) Surabaya) - Jawa Timur
  63. M. Medik (Madrasah Aliyah Negeri, Bangil, Pasuruan) - Jawa Timur
  64. Maria Giri Pratiwi (SMA Katolik Mater Dei) - Banten
  65. Markhaban Mursyid (SMAN 1 Wonosari) - DI Yogyakarta
  66. MC Yan Baehaqki Thamrin (SMP Islam Al-Azhar 12 Rawamangun) - DKI Jakarta
  67. Misbahudin (SMPN 6 Bogor) - Jawa Barat
  68. Mohammad Rohman (SMAN 3 Muaro Jambi) - Jambi
  69. Muhammad Natsir (SMKN 2 Somba Oku) - Sulawesi Selatan
  70. Mochadi (SMAN 1 Sale) - Jawa Tengah
  71. Mufti Handayani (SMPN 3 Tengaran Semarang) - Jawa Tengah
  72. Nasrul (SMKN 8 Padang) - Sumatera Barat
  73. Nasuka (SMAN 2 Muara Enim) - Sumatera Selatan
  74. Nia Kurniasih (SMK Karya Pembangunan 2 Bandung)
  75. Nico Subagja (SMP Santa Maria) - Jawa Barat
  76. Niken Apriani (SMPN 3 Cimahi) - Jawa Barat
  77. Nina Irnawati (SMAN 4 Cimahi) - Jawa Barat
  78. Novianto Eka Saputra (SMP Joannes Bosco Yogyakarta) - DI Yogyakarta
  79. Purwoko (SMK Giripuro Sumpiuh) - Jawa Tengah
  80. R. Sigit Wicaksono (SMP-SMA Triratna Jakarta Barat) - DKI Jakarta
  81. Rachmad Setyo Wibowo (SMA Muhammadiyah 2 Surabaya) - Jawa Timur
  82. Rina Mariana (SMPN 1 Ngamprah) - Jawa Barat
  83. Risca Nogalesa Pratiwi (SMKN 12 Bandung) - Jawa Barat
  84. Rochmad Taufik (SMA YPVDP) - Kalimantan Timur
  85. Roni Sarwani (SMA Negeri 2 Tapung) - Riau
  86. Sahat Simatupang (SMP & SMA Kristen Kalam Kudus 2 Green Garden) - DKI Jakarta
  87. Santosa - SMP Stella Maris International School - Banten
  88. Sihono (SMKN 3 (SMSR) Kasihan Bantul) - DI Yogyakarta
  89. Slamet Abidin (SMPN 99 Jakarta) - DKI Jakarta
  90. Sri Sulastri (SMPN 4 Cimahi) - Jawa Barat
  91. Studio 11 (SMPN 4 Cimahi - SMPN 3 Cimahi - SMPN 1 Marga Asih Kab. Bandung - SMAN 4 Cimahi - SMAn 1 Cimahi) - Jawa Barat]
  92. Subandi Giyanto (SMKN 5 Yogyakarta) - DI Yogyakarta
  93. Sudibyo (SMAN 1 Tumpang) - Jawa Timur
  94. Suhardi (SMAN 8 Yogyakarta) - DI Yogyakarta
  95. Supantono (SMKN3 (SMSR) Kasihan Bantul Yogyakarta) - DI Yogyakarta
  96. Suprianto (SMKN 2 Karang Baru) - Aceh
  97. Surya Darma (SMK Panca Dharma Balikpapan) - Kalimantan Timur
  98. Suryadi (SMK Kesehatan Bantul) - DI Yogyakarta
  99. Suryanto (SMPN 1 Bawen Semarang) - Jawa Tengah
  100.  Sutopo (SMK Dinamika Pembangunan 1) - DKI Jakarta
  1. Suwarliningsih Chasijati (SMPN 1 Bukateja) - Jawa Tengah
  2. Toni Ja’far (MTsN Bangil Pasuruan) - Jawa Timur
  3. Tri Susianto (SMPN 11 Kota Bogor) - Jawa Barat
  4. Tri Yuli Prasetyo (Sekolah Khusus Talenta) - DKI Jakarta
  5. Tubagus Patoni (SMPN 17 Serang) – Banten
  6. Wadino (SMKN 2 Sewon) - DI Yogyakarta
  7. Wahyu Nugraha (SMKN 14 Bandung) - Jawa Barat
  8. Wahyu Nugroho (Mts Negeri Pasuruan) - Jawa Timur
  9. Yusa Widiana (Yayasan Mitra Batik) - Jawa Barat
  10. Zakki Fitroni (SMP Muhammadiyah 8 Batu) - Jawa Timur
  11. Zirwen Hazry (SMSR (SMKN 4 Padang)) - Sumatera Barat
Rangkaian Acara Seminar:
Sabtu, 12 April 2014
09.00 - 13.30 WIB

SESI I

Sub tema : Galeri Nasional Indonesia dan Guru dalam Pendidikan Seni Rupa.
  • Suwarno Wisetrotomo (Dosen ISI Yogyakarta dan Kurator GNI)
  • Heri Dono (Praktisi Seni/Seniman)
  • Moderator : Citra Smara Dewi (Dekan Seni Rupa IKJ dan Kurator GNI)
SESI II

Sub tema : Peran Guru Seni Budaya dalam Implementasi Kurikulum 2013
  • Edy Hermanto (Guru Seni Budaya)
  • Tatang Subagyo (Tim Pengembang Kurikulum dan Penulis Buku Seni Budaya)
  • Moderator : Bambang Subarnas (Pengamat dan Kritikus Seni)
WORKSHOP SENI GRAFIS :

Selasa, 15 April 2015
09.00 WIB - selesai
Peserta Undangan SMP, SMA se-Jabodetabek




Sebagai salah satu kegiatan dalam Program Bimbingan dan Edukasi, Galeri Nasional menggelar kegiatan "Galnas Goes to School" yang akan diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Galnas Goes to School" Tasikmalaya 2014 yang mengusung tema “Aktualisasi Peran Galeri Dalam Membangun Kreativitas dan Apresiasi Seni” ini akan diikuti kurang lebih sebanyak 150 peserta dari kalangan Pelajar, Guru dan Perupa di kota Tasikmalaya.

Kegiatan ini akan berlangsung pada hari Kamis, 27 Maret 2014 dimulai pada pukul 09.00 WIB hingga selesai dan digelar di Aula Desain Komunikasi Visual SMKN 3 Tasikmalaya.

Selain akan diresmikan oleh Walikota Tasikmalaya Bpk. Drs. H. Budi Budiman, acara "Galnas Goes to School"kali ini akan terdiri dari beberapa rangkain kegiatan seperti Seminar, Pemutaran Film/Video Dokumenter Maestro Seni Rupa Indonesia dan Profil GNI, Opening Ceremony juga akan digelar kegiatan berupa Diskusi dan MotivaTalk serta GALNAS Edu Corner.

Beberapa pembicara yang akan hadir dalam kegiatan ini antara lain Acep Zam Zam Noor (Budayawan), Tubagus Sukmana (Kepala Galeri Nasional), Rizki A. Zaelani (Kurator GNI) dan Aruman (Praktisi Seni Rupa dan Dosen Pengajar Institut Seni Indonesia Yogyakarta).

Program ini terselenggara atas kerjasama Galeri Nasional Indonesia dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 (SMKN 3) Tasikmalaya.




















Tidak ada komentar: